Thomas “Ketiban” Maglia Rosa di Giro d’Italia Etape 10
Geraint Thomas (Ineos Grenadiers) menganggap sebuah gurauan ketika dia mendapatkan berita bahwa Evenepoel harus hengkang dari Giro d’Italia 2023 setelah terinfeksi Covid19.
Padahal usai etape 9 ini, Evenepoel berhasil merebut jersey pink (maglia rosa) dari Andreas Leknessund (Team DSM) dan dia berharap bisa menjadi juara Giro d’Italia pertama asal Belgia. Tetapi harapan Evenepoel dan timnya, Jumbo Visma harus pupus.
Dengan pulangnya pembalap asal Belgia itu, Thomas yang berada di peringkat kedua klasemen general classification berhak mengenakan jersey pink. Saat balapan mulai lagi di etape 10, Selasa, 16 mei (Rabu dini hari WIB).
“Dia (Evenepoel) mengirimkan pesan kepada saat sebelum diumumkan pengunduran dirinya,” tutur Thomas “Saya kira ini adalah gurauan,” imbuhnya.
“Di chat kami itu, dia mengatakan bahwa dia memberitahu saya karena saya peringkat dua GC bahwa dia keluar dari balapan Giro karena Covid. Dan dia memberi ucapan semoga berhasil. Saya membalasnya dengan mengucapkan saya turut terharu dan sedih mendengar berita ini dan semoga lekas pulih,” cerita Thomas.
Tetapi tak lama kemudian, UCI mengumumkan hal itu secara resmi dan Thomas menjadi kaget sekaligus tidak percaya.
Ini merupakan kekecewaan yang sangat besar untuk balapan Giro d’Italia. Juga dengan Thomas yang mengharapkan balapan yang seru penuh semangat dan kompetitif dengan Evenepoel dalam merebut maglia rosa. Bukan dengan cara seperti ini.
“Menjadi pemimpin balapan adalah penghormatan terbesar. Tetapi di saat yang sama, bukan seperti ini caranya. Tetapi karena ini yang terjadi, maka saya akan mengenakan maglia rosa dengan bangga,” bilang pembalap asal Inggris ini.
Evenepoel sendiri sangat menyayangkan dirinya harus keluar dari Giro d’Italia. “Saya sangat kecewa tetapi saya harus mengikuti protokol kesehatan yang ada. Saya sangat berterima kasih kepada staf dan pembalap Soudal-Quickstep yang telah mendukung saya. Saya akan terus mendukung kalian hingga dua minggu ke depan,” tutup Evenepoel.