Masuk Balai Kota Surabaya, Lewat Thermal Camera Dulu
Ada pemandangan yang berbeda dengan gerbang Balai Kota Surabaya, pada hari Kamis, 11 Juni 2020 ini. Petugas yang biasa berjaga di pintu masuk tidak lagi membawa thermal gun.
Hal tersebut dikarenakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah menggantinya dengan alat nernama thermal camera. Benda itu difungsikan sebagai pendeteksi suhu tubuh orang yang melewatinya.
“Namanya thermal camera itu, Untuk mendeteksi suhu secara otomatis, jadi kita gak pakek thermal gun. Karena kalau pakai thermal gun itu kan gak bisa atur jarak yah,” Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser.
Fikser mengatakan, saat ini para petugas jaga di pintu masuk Balai Kota Surabaya tidak perlu lagi berdekatan dengan pengunjung, untuk mengecek suhu tubuh. Agar tetap menjaga dan mengantisipasi penyebaran covid-19.
“Jadi untuk petugas, agar tidak terlalu dekat dengan orang yang mau masuk gedung atau ruangan (Balai Kota) gitu. Jadi social distancing-nya ada dan (alat) itu secara otomatis,” jelasnya.
Thermal Camera tersebut berbentuk seperti kamera CCTV yang terhubung dengan televisi di bawahnya, dan diletakkan di dalam sebuah tenda. Nantinya, orang yang melewati alat tersebut suhunya akan terdeksi dan hasilnya disampaikan berupa suara.
“Jadi orang jalan biasa begitu saja, gak perlu berhenti, pokoknya tinggal jalan, nantinya sudah bisa mengukur suhunya secara otomatis. Dia juga bisa sampaikan suhu normal, (dengan suara) normal tempreatur, terus kalau kondisi dia gak normal atau (suhunya) diatas rata-rata dia akan sampaikan abnormal,” ungkap Fikser.
Tak hanya mendeteksi suhu tubuh, kata Fikser, thermal camera juga berfungsi sebagai petunjuk jika yang melewatinya tidak memakai masker. Dan nantinya akan dikirimkan ke handphone petugas melalui sebuah aplikasi.
“Itu juga ada pengenalan wajah juga, juga terhubung dengan aplikasi face recognition. Terus kalau dia (orang yang melewati) gak pakai masker, bisa diinformasikan (ke petugas), gitu sistemya,” kata dia.
Menurut Fikser, alat tersebut memiliki tinggat ketepatan membaca suhu tubuh yang sangat baik. “Dipasang sejak kemarin sore. Tingkat akurasinya bagus, tinggi, 90 persen ke atas,” ujarnya.
Namun Fikser beralasan, alat tersebut masih sangatlah terbatas. Maka dari itu, untuk sementara waktu, thermal camera hanya difungsikan di area Balai Kota Surabaya saja.
“Di depan ada dua, yang orang lewat (jalan) sama pakai mobil, jadi gak pakek turun cuman buka jendela saja. Terus pintu belakang walikota akses ke gedung, melalui jalan Jimerto belakang, jadi ada tiga titik,” tutup Fikser.