The Golden Rule, Al-Qa'idah al-Dzahabiyah, Kebahagiaan Berislam
Setiap orang mempunyai kebebasan untuk menjadi baik. Juga memiliki keinginan menjadi terbaik. Bagaimana tentang "Aturan Emas" yang perlu kita pahami bersama tentang bentangan kehidupan kita. Berikut penjelasannya.
Al-Qa'idah al-Dzahabiyah atau Aturan Emas.
القاعدة الذهبية
Hidupmu adalah pemberian sekaligus amanat atau titipan Tuhan, bukan kehendak dan ciptaan manusia serta bukan milikmu. Dan Dia menciptakan manusia berbeda-beda; rupa-wajahnya, tempat tinggalnya, sukunya, jenis kelaminnya, bahasanya, pengalamannya dan sebagainya.
Semua manusia mempunyai keinginan dan kehendak yang berbeda-beda.
Kaidah Cinta Jalaluddin Rumi
Guru Besar Maulana Rumi, Syeikh Syams Tabrizi mengatakan dengan indah dalam Kaidah Cintanya yang 40 :
لقد خلقنا جميعًا على صورة الله، ومع ذلك فإننا جميعا مخلوقات مختلفة ومميزة. لا يوجد شخصان متشابهان، ولا يخفق قلبان لهما الإيقاع ذاته. ولو أراد الله أن نكون متشابهين لخلقنا متشابهين. لذلك، فإن عدم احترام الاختلافات وفرض أفكارك على الآخرين يعني عدم احترام النظام المقدس الذي أرساه الله
"Kita semua diciptakan menurut citra-Nya, dan pada saat yang sama tiap-tiap dari kita diciptakan berbeda dan unik. Tak ada dua orang yang sama. Tak ada dua hati yang memiliki karakter sama. Jika Tuhan ingin semua orang sama, maka Dia tentu akan menciptakan demikian. Oleh karena itu, tak menghargai perbedaan atau memaksakan pandanganmu terhadap orang lain sama saja dengan tak menghargai sistem suci yang telah ditetapkan oleh Tuhan".
Menuju Kebahagiaan, Jauh dari Derita
Meski mereka berbeda-berbeda tetapi mempunyai cita-cita yang sama, satu. Yakni kebahagiaan dan tidak mengalami penderitaan.
Setiap orang senang kepada orang lain yang berbaik hati kepadanya, dan tidak senang kepada orang lain berbuat buruk/jahat kepadanya.
Jika demikian maka setiap orang hendaknya menghormati kehendak atau pilihan orang lain sekaligus tidak mengurangi merendahkan atau menyakiti orang lain. Menghormati orang lain adalah menghormati diri sendiri. Merendahkan/menghina orang adalah merendahkan diri sendiri.
Toleransi Dikendepankan: Hindari Caci Maki
Al۔Qurٝan menyatakan :
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan janganlah kamu mencacimaki tuhan۔tuhan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan mencacimaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.(Q.s. al- Anam, 108).
Penuh Cinta Sesama Manusia
Nabi Muhammad Saw mengatakan
احب لاخيك ما تحب لنفسك
"Cintailah saudara/temanmu sebagaimana kamu mencintai dirimu".
Atau
لا يؤمن احدكم حتی يحب لاخيه ما يحب لنفسه
"Siapapun belum menjadi mukmin sejati sebelum dia mengasihi/mencintai temannya seperti mengasihi/mencintai dirinya sendiri".
Berbuat Baik Selalu
Dalam bahasa lain : "Berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana kau ingin orang lain berbuat baik kepadamu. Janganlah menyakiti orang lain sebagaimana kau sendiri tidak ingin orang lain menyakitimu".
Inilah yang disebut The Golden Rule. Aturan Emas, al-Qa'idah al-Dzahabiyah. Semua agama membawa pesan ini.
Demikian disampaikan KH Husein Muhammad. (03.06.2021/HM)