The End of Radicalisme, Alwi Shihab: Sayangnya di Indonesia Digaungkan
“Indonesia harus bebas dari radikal, kita harus lebih solid antarorganisasi dan golongan dalam rangka menularkan paham Islam Wasathiyah," kata Alwi Shihab.
Gagasan radikalisme sebenarnya di luar negeri sudah usang (The End of Radicalism). Namun, di Indonesia oleh kelompok yang berpaham radikal digaung-gaungkan. Contoh Suriah adalah negara yang aman dan kaya.
“Namun oleh kelompok radikal kelompok yang sudah ada saling dibenturkan, akhirnya Suriah sebagai negara hancur,” kata Prof. Dr. Alwi Shihab, MA Staf Khusus Presiden Urusan Timur Tengah dan OKI.
Prof. Dr. Alwi Shihab menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan kesempatan silaturrahmi pelbagai kalangan masyarakat, dan menyambut baik. Harapannya semoga ke depan bisa bersinergi untuk memberikan pembinaan paham-paham radikalisme khususnya di kampus-kampus umum.
“Indonesia harus bebas dari radikal, kita harus lebih solid antar organisasi dan golongan dalam rangka menularkan paham Islam Wasathiyah. Organisasi kita juga tidak berbicara politik, yang penting adalah Indonesia bebas dari radikalisme,” ujar Alwi, dalam keterangan diterima ngopibareng, Rabu (4/7/2018).
Adik kandung Prof M Quraish Shihab ini, menerima Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPW ADPISI) Jabodetabek, saat melakukan audiensi dan silaturahim. Alwi Shihab, juga sebagai Dewan Pakar DPW ADPISI Jaboetabek.
Ketua DPW ADPISI Jabodetabek Dr. Taufik Hidayatullah menyampaikan terima kasih atas diterimanya rombongan untuk bersilaturrahmi sekaligus memperkenalkan jajaran kepengurusan DPW ADPISI Jabodetabek. Taufik menyampaikan dan memohon kesediaan Prof. Alwi untuk menjadi Dewan Pakar DPW ADPISI Jabodetabek.
Dalam kesempatan ini juga Prof Alwi mempersilahkan DPW ADPISI Jabodetabek untuk bekerjasama dalam rangka menangkal paham radikal. Selain itu juga penguatan sosial media harus ditingkatkan untuk merespon hal-hal yang berbau radikal di sosial media (adi).
Advertisement