Thailand Ikut Tunda Pakai Vaksin AstraZeneca
Thailand menunda vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin buatan Oxford Inggris, AstraZeneca. Rencana semula, vaksinasi akan dimulai pada Jumat, hari ini, 12 Maret 2021.
Kementerian kesehatan Thailand menyebut penundaan dilakukan karena negaranya tak mengalami dampak yang berat akibat Covid-19, serta adanya vaksin lain selain AstraZeneca.
"Meski kualitas AstraZeneca baik, sejumlah negara telah melakukan penundaan," kata Oyasakol Sakolsatayadorn, penasehat Covid-19 untuk Thailand. "Kami juga akan menundanya," dilansir dari BBC, Jumat 12 Maret 2021.
Namun, petugas kesehatan setempat juga menyebut jika vaksin yang mereka dapatkan berbeda dengan jenis vaksin yang didistribusikan di Eropa, sambil menambahkan jika efek samping penggumpalan darah belum ditemukan di Asia.
Diketahui sedikitnya 30 ribu orang Thailand menerima vaksin Coronavac sejak 28 Februari lalu. Thailand juga akan melanjutkan vaksinasi Coronavac.
Thailand sebelumnya telah menerima 117.300 dosis AstraZeneca pada 24 Februari 2021 lalu, bersamaan dengan datangnya 200 ribu vaksin Coronavac dari China.
Diketahui sebelumnya, sejumlah negara di Eropa memilih menunda vaksinasi menggunakan AstraZeneca setelah ditemukan kasus meninggal di Denmark. Sedikitnya terdapat 30 kasus efek samping berupa thromboembolic atau penggumpalan darah ditemukan di Eropa.
Denmark mencatat satu orang meninggal akibat penggumpalan darah, usai menggunakan vaksin ini. Meski pihaknya belum tuntas menyelidiki apakah kematian tersebut berkaitan dengan vaksin AstraZenenca.
Denmark, Norwegia, dan Islandia, memilih untuk menunda vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca. Bulgaria menjadi negara terbaru yang menunda penggunaan AstraZeneca pada Jumat, 12 Maret 2021, sambil meminta pernyataan tertulis dari Agensi Kesehatan Uni Eropa (EMA) tentang keamanan vaksin.
EMA sendiri mengatakan tak ada indikasi jika Vaksin AstraZeneca menyebabkan penggumpalan darah, sambil menekankan jika "manfaatnya jauh melampaui risikonya." Sedikitnya 5 juta penduduk Eropa telah menerima vaksin AstraZeneca.
Hal serupa juga disampaikan oleh AstraZeneca. Sejumlah negara lain seperti Portugal, Australia, Meksiko, dan Filipina, tetap melanjutkan vaksinasi AstraZeneca. (Bbc)
Advertisement