TGA Minta Rekontruksi Ulang di Stadion Kanjuruhan
Tim Gabungan Aremania (TGA) meminta agar dilakukan rekonstruksi ulang terkait tragedi Kanjuruhan. Sebab, rekonstruksi kejadian yang dilakukan di Mapolda Jawa Timur (Jatim) tidak menggambarkan kejadian sebenarnya.
Anggota tim hukum TGA, Anjar Nawan Yusky mengatakan, permintaan rekonstruksi ulang itu disampaikan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, agar dimasukkan ke P19 atau petunjuk perbaikan berkas kepada penyidik.
Mengingat Kejati Jatim telah mengembalikan berkas kasus tragedi Kanjuruhan ke penyidik di Polda Jatim atau P18, Senin, 31 Oktober 2022 lalu. Hal itu lantaran berkas dianggap kurang lengkap.
“Meminta penyidik melaksanakan rekonstruksi ulang kejadian perkara di Stadion Kanjuruhan, Malang,” kata Anjar, di Surabaya, Jumat, 4 November 2022.
Anjar menganggap bahwa rekonstruksi yang digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim pada Rabu, 19 Oktober 2022 lalu sama sekali tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya.
“Menurut kami (rekonstruksi) itu tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya,” jelasnya.
Hal tersebut, kata Anjar, dapat dilihat dari 30 reka adegan yang diperagakan, tidak ada gas air mata yang ditembakkan ke tribun. Tembakkan gas air mata hanya diarahkan ke setel ban atau lintasan lari sisi selatan.
“Wajar kalau ada pemberitaan yang mengatakan bahwa tidak ada tembakan ke arah tribun, mungkin di Polda Jatim enggak ada tribunnya,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam rekonstruksi tersebut tidak dihadiri Aremania yang menjadi saksi dalam tragedi yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
“Tidak ada tribun di sana (Mapolda Jatim) tidak tergambar di titik-titik mana itu letusannya, tidak tergambar bagaimana korban itu berlarian,” ujar dia.
Anjar pun meyakini, ada perbedaan keterangan antara kesaksian tersangka dari pihak kepolisian dengan para korban. Oleh karena itu, rekonstruksi harus diulang dan digelar di Stadion Kenjuruhan.
“Kami yakin ada perbedaan keterangan, versi saksi maupun tersangka dari Polri atau dari korban Aremania, saya yakin itu berbeda. Tapi sejauh ini kami belum ada informasi, perbedaan itu harus dikonfrontir,” tutupnya.
Advertisement