TGA Klaim Banyak Video Tembakan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan
Tim Gabungan Aremania (TGA) telah melakukan investigasi dalam tragedi Kanjuruhan. Salah satu temuannya, ada 43 gas air mata yang ditembakkan oleh pihak kepolisian, pada Sabtu kelabu, 1 Oktober 2022 lalu.
“Ada 43 minimal gas air mata yang ditembakkan polisi,” kata Pendamping Hukum TGA Andy Irfan, di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim).
Andy mengatakan, jumlah tersebut diketahui setelah melakukan investigasi digital forensik, melalui rekaman video. Ia pun yakin dapat menguraikan peristiwa penembakan gas air mata secara rinci.
“Kami menguraikan detail fakta baik dari korban atau dari ratusan rekaman video yg sudah kita konstruksikan secara rinci, di menit detik berapa, tembakan dilakukan siapa, siapa penembaknya, dan bagaimana cara menembaknya,” jelasnya.
Dari beberapa rekaman video itu, kata Andy, juga terlihat kesengajaan pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke tribun. Padahal, suporter yang berada di sana, tidak melakukan ancaman apa pun.
“Keempat perilaku ini mengindikasikan bahwa penembakan gas air mata dilakukan secara sengaja dan dengan perintah. Bukan tindakan impulsif atau ketidaksengajaan,” ucapnya.
Andy mengungkapkan, dalam ratusan video yang telah dikumpulkan juga menunjukkan proses tewasnya para Aremania. Menurut dia, ada unsur penyiksaan yang dilakukan oleh petugas kepolisian.
“Ada yang langsung meninggal di tempat ada yang meninggal kemudian. Ada banyak jenazah meninggal di tribune ada banyak jenazah yang meninggal kemudian,” ujar dia.
Oleh karena itu, Andy pun ingin agar pihak Kejati Jatim melihat fakta yang ada dalam video-video tersebut. Ia berharap, bukti tersebut menjadi pertimbangan jaksa dalam meneliti berkas perkara.
“Kami punya olah digital forensik. Juga kami sampaikan ke kejaksaan untuk gambaran utuh atau menyusun puzzle-puzzlenya, (video digital forensik) selama empat menit tindakan kekerasan yang mematikan,” tutupnya.