Tewasnya Saifullah Diduga Akibat Ledakan Gudang Elpiji
Penyebab tewasnya Saifullah, 28 tahun, warga Dusun Kapasan, Desa Pajarakan Kulon, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo mulai terkuak. Diduga laki-laki yang bekerja mengantarkan gas elpiji itu tewas akibat ledakan di gudang elpiji tempat ia bekerja.
Sebelumnya, mayat tanpa baju itu ditemukan di semak-semak pinggir jalan menuju pemakaman tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Selogudik Wetan, Kecamatan Pajarakan, Minggu pagi, 3 Maret 2024.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, Iptu Putra Adi Fajar Winarsa mengatakan, dari hasil autopsi jenazah korban di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, korban diduga tewas akibat luka bakar pada wajah dan tangannya.
Muncul dugaan lain, luka bakar tersebut akibat ledakan elpiji yang tengah dioplosnya. Dugaan ini juga diperkuat dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi.
"Luka bakar itu terlihat dari kulit korban yang melepuh ini diduga terkena ledakan saat mengoplos gas,” kata Iptu Fajar kepada wartawan, Senin, 4 Maret 2024.
Sekadar diketahui, pengoplosan elpiji menjadi modus kejahatan yang sebelumnya pernah terjadi di Kabupaten Probolinggo. Caranya, elpiji bersubsidi di dalam tabung melon dipindahkan ke dalam tabung elpiji non-subsidi. Dengan cara itu pengoplos elpiji meraup keuntungan besar karena ada perbedaan harga di antara kedua jenis elpiji itu.
Tetapi pengoplosan dengan peralatan seadanya itu rawan terjadinya ledakan. Biasanya kasus pengoplosan itu terbongkar saat terjadi kecelakaan (ledakan).
Ledakan Gudang Elpiji
Kecurigaan (dugaan) polisi, bahwa tewasnya Saifullah terkait ledakan elpiji diperkuat keterangan sejumlah saksi di antarannya, Abdus Salam. Ia merupakan penjual bakso yang warungnya berjarak sekitar 10 meter dari gudang elpiji yang meledak pada Sabtu, 2 Maret 2024 sekitar pukuk 11.00 WIB.
Gudang elpiji di Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo merupakan tempat Saifullah bekerja. “Warung saya berada di selatan gudang elpiji yang meledak. Suara ledakan sangat keras,” kata Salam.
Ia kemudian keluar dari warungnya untuk mencari asal sumber ledakan. Saat itulah Salam menyaksikan, sebuah mobil sedan warna hitam melaku kencang keluar dari gudang epiji menuju arah selatan. Di belakang sedan terlihat seorang pemuda tanpa baju, hanya bercelana pendek naik motor menyusul mobil sedan.
"Usai ledakan, saya menyaksikan, ada mobil sedan keluar dari gudang elpiji diikuti pengendara motor Revo warna merah tanpa baju,” kata Salam. Belakangan, pemuda yang hanya bercelana pendek itu ditemukan meninggal dunia di dekat motornya di Kecamatan Pajarakan.
Sepengetahuan Salam, gudang elpiji itu sudah sekitar tiga bulan terakhir tidak beroperasi. Informasinya, gudang itu akan digunakan untuk beternak sapi.
“Yang saya heran itu, katanya gudang tidak beroperasi, lha kok ada ledakan. Berarti masih ada tabung elpiji di dalam gudang,” katanya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Probolinggo, Iptu Putra Adi Fajar Winarsa mengatakan, masih menyelidiki kasus temuan mayat di semak-semak terkait dengan ledakan gudang elpiji. “Diduga korban meninggal dunia karena kasus curas. Terbukti, sepeda motor Honda Revo nopol N 2363 QU, dompet, tas di dalam jok motor masih utuh,” katanya.
Seperti diketahui, mayat pria ditemukan dengan kondisi hanya mengenakan celana pendek di Desa Selogudik Wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Mayat tersebut ditemukan warga di pinggir jalan pemakaman desa setempat, Minggu pagi.
Advertisement