Tewaskan 1 Orang, Otak Tawuran di Kenjeran Umur 16 Tahun
Para pelaku aksi tawuran yang berlangsung di Jalan Kenjeran, Minggu, 24 Oktober 2022, dini hari, masih berusia belasan tahun. Bahkan dalang dari bentrokan tersebut, tercatat di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Risky Wicaksana mengatakan, pihaknya hanya memerlukan waktu 1x24 jam untuk menangkap ketiga pelaku tersebut.
“Kami amankan ketiga tersangka tersebut di kediaman masing-masing, lengkap dengan barang bukti, ada dua sajam (senjata tajam), motor,” kata Arief, di Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu, 26 Oktober 2022.
Para pelaku yang ditangkap itu adalah, MRS, warga Tembok Dukuh; MFA, warga Bubutan, dan AS, tinggal di Pacarkeling. Dua dari tiga tersangka berumur 18 tahun, sedangkan satu lagi masih 16 tahun. “Kami mengamankan tiga tersangka, saudara MRS, MFA dan satu tersangka di bawah umur,” jelasnya.
Ketiga tersangka tersebut, kata Arief, terbukti telah menebaskan sajam hingga korban meninggal. Di sisi lain, pelaku AS juga bertindak sebagai dalang dari aksi tawuran di kawasan Jembatan Suroboyo itu.
“Masing-masing (pelaku) ini membacok, dan untuk otaknya yang di bawah umur, bisa dikatakan ketuanya. Jadi berdasarkan informasi, dua orang lainya mengikuti,” ucapnya.
Tak hanya itu, tersangka AS juga merupakan residivis Polrestabes Surabaya, yang belum lama ini keluar. Yakni dengan kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau Pasal 365. “Tersangka juga residivis karena pernah masuk juga dengan perkara 365 yang ditangani Polrestabes Surabaya, itu yang dibawah umur,” ujar dia.
Untuk bertanggung jawab, ketiga pelaku tawuran itu dipersangkakan dengan Pasal 338 KUHP, tentang pembunuhan dan atau penganiayaan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sebelumnya, Telah terjadi tawuran antar remaja di sekitar Jembatan Suroboyo, pada Minggu, 23 Oktober 2022, dini hari. Atas aksi tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi.
Kanit Reskrim Polsek Kenjeran, AKP Soeryadi membenarkan adanya peristiwa tawuran antar remaja tersebut. Di sisi lain, satu korban ditemukan sudah bersimbah darah di lokasi kejadian.
"Betul ada tawuran, satu meninggal dunia. Belum diketahui, tidak ditemukan KTP maupun identitas lainnya. Saat ini, kami masih cari informasi di lapangan," kata Soeryadi, ketika dikonfirmasi.
Saat ini, kata Soeryadi, jenazah tanpa identitas tersebut dibawa ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair). Petugas akan melakukan autopsi kepada tubuh korban.
Soeryadi mengungkapkan, selain korban tewas, petugas juga menangkap enam pemuda yang diduga ikut dalam tawuran itu. Saat ini pun masih dilakukan proses interogasi.
"Kami masih ngamankan enam saja, tapi belum tahu ada kaitannya atau tidak, masih di interogasi dan belum ada tersangka," jelasnya.
Advertisement