Tetap Gagah Hadapi Problematika
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Mahfud MD pada 29 Agustus 2020 mengatakan bulan depan (September) Indonesia 99 persen akan mengalami resesi atau pertumbuhan ekonomi minus. Tetapi, resesi itu tidak menimbulkan krisis. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan hal senada.
Seluruh negara dunia sedang sakit, akibat wabah global (pandemi) Covid-19 dan perang dagang. Negara sehebat Amerika Serikat, Jerman dan Perancis pun kelabakan, pada bingung. Musim dingin agar segera tiba, tambah khawatir biasanya musim Flu yang mungkin menyatu dengan Covid-19. Situasinya nggak jauh beda dengan negara kita, prihatin.
Optimisme Pak Menko Polkam penting, kita harus tetap gagah dan tidak loyo menghadapi persoalan dan ancaman kedua penyakit atau masalah tersebut.
Semua bisa selesai asal pemerintah dan rakyatnya kompak, tidak sikut-sikutan. Kuncinya, saling mendengar opini masing- masing dan saling "mawas diri“, risikonya sangat besar kalau terjadi adu otot, cukup adu akal.
Persoalannya, polarisasi masyarakat khususnya isu kriminalisasi ulama belum tuntas, isu RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) beserta latar belakangnya, kasus Warakas dan latar belakangnya, isu Omnibus Law, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), seabrek persoalan menjadi satu di tengah resesi dan Covid 19, yang memerlukan visi bersama untuk solusinya.
Waspada, tidak gegabah dan jangan takut dengan unjuk rasa ke Senayan yang akan sering terjadi -- biar lepas uneg-uneg.
Pemerintahlah ujung tombaknya, perlu kreatif dengan ide-ide segar dan dengarkan suara rakyat mencari titik temu, pangku memangku kata wasiat leluhur, tetap jujur dan bijaksana, bener dan pener (memelihara kebenaran dan berjalan di arah yang benar).
Dr KH As'ad Said Ali
(Pengamat Sosial Politik, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2010-2015)