Ati-ati Rek, Iki 10 Kelurahan Tertinggi Covid-19 di Surabaya
Kasus Covid-19 di Kota Surabaya belum juga usai. Kini, data per 3 Oktober 2020 sudah ada 14.527 kasus Covid-19 di Kota Surabaya. Dari jumlah kumulatif itu, setidaknya sudah 12. 948 pasien yang sembuh, namun juga ada 1.077 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Data tersebut menunjukan bahwa Covid-19 masih ganas di Kota Pahlawan. Maka itu, warga Kota Surabaya diminta untuk terus hati-hati dan melaksanakan protokol kesehatan agar terhindar dari paparan Covid-19.
Berikut 10 kelurahan di Surabaya dengan kasus Covid-19 tertinggi, dilansir dari website data Covid-19 Pemerintah Kota Surabaya, lawancovid-19.surabaya.go.id, per hari Minggu 4 Oktober 2020 pukul 16.00 :
Kelurahan Mojo dengan 359 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Tanah Kali Kedinding dengan 287 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Kalirungkut dengan 246 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Wonokromo dengan 236 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Ngagel Rejo dengan 222 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Putat Jaya dengan 203 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Pacarkembang dengan 203 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Morokrembangan dengan 200 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Sememi dengan 198 kasus kumulatif Covid-19
Kelurahan Sidotopo Wetan dengan 194 kasus kumulatif Covid-19
Dengan data tersebut, Pemkot Surabaya terus meminta warga Surabaya untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Wakil Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, Pemkot Surabaya memang membuka data persebaran Covid-19 secara luas kepada masyarakat apa adanya, sehingga warga bisa tahu tentang perkembangan yang terjadi di wilayahnya.
Menurutnya, Pemkot tidak mau menutupi atau memainkan data seakan-akan kasus di Surabaya sudah landai atau biasa-biasa saja. Pemkot bahkan munculkan semua data secara riil setiap hari dan juga data by wilayah. Sehingga warga tahu, mana wilayah yang tertinggi dan yang tidak.
“Kami sampaikan kelurahan dan kecamatan mana yang tertinggi, update tiap hari dan lainnya agar warga dan kita bersama-sama ekstra hati-hati karena pandemi ini belum selesai. Masih terus ada. Jadi imbauan pemerintah yang harus tetap dipegang adalah melaksanakan protokol kesehatan itu. Tidak ada lain kecuali melakukan 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Itu vaksin bagi kita sendiri, keluarga kita, orang yang kita cintai, maupun orang di sekitar kita,” katanya.
Nah rek, Pemkot Surabaya sudah terus mengimbau warga Surabaya agar terus taat protokol kesehatan. Kalau tidak ingin terjangkit covid-19, ayo tetap #IngatPesanIbu untuk #JagaJarak dan menerapkan 3M, Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak.
Advertisement