Tes Swab Murah dan Gratis untuk Pesantren, Ini Program RMI
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMIPBNU) KH. Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) mengatakan, bagi kalangan pesantren, akses untuk melalukan test baik rapid maupun swab sangat sulit. Hal itu mengingat harga keduanya yang mahal.
“Karena itulah Satkor Covid-19 RMI PBNU berikhtiar untuk menggalang dukungan dari pihak ketiga agar pesantren memiliki akses test rapid atau swab yang terpercaya namun dengan biaya terjangkau,” ujar Gus Rozin, dalam keterangan Jumat 21 Agustus 2020.
Gus Rozin juga menyampaikan, pihaknya telah mendapatkan bantuan dari National Hospital Surabaya berupa alat laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) buatan Swiss.
“Alhamdulillah, kita dipertemukan oleh visi kemanusiaan yang sama. National Hospital Surabaya berkenan untuk mendonasikan alat lab Real Times PCR Merk ROCHE LC 96 made in Swiss kepada RMI PBNU,” imbuhnya.
Adapun pemakaiannya, RMI PBNU memberikan kuasa pakai kepada RS UNIPDU Medika Jombang agar alat ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk keluarga besar pesantren. Donasi alat ini juga didukung dengan Kerjasama Operasional (KSO) alat lab rapid tes metode serologi antibodi Merk ROCHE E411.
“Dengan semangat hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, National Hospital Surabaya, RMI PBNU dan RS UNIPDU Medika meluncurkan program ‘Swab for Spiritual Heroes’,” jelas Gus Rozin.
Seperti diketahui, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU bekerja sama dengan Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) dan National Hospital Surabaya menggalang donasi untuk program swab test gratis pesantren.
Gus Rozin menyebut program ini dipersembahkan untuk para Kiai, Nyai dan segenap santri serta keluarga besar pesantren yang merupakan pahlawan spiritual bangsa Indonesia.
“Dengan program ini, para pahlawan tanpa tanda jasa dari komunitas pesantren ini dapat mengakses swab test Covid-19 dengan biaya yang sangat terjangkau bahkan gratis untuk jumlah tertentu,” katanya.
Gus Rozin berharap swab test dapat dilakukan di lingkungan pesantren secara massif sehingga dapat memutus laju penyebaran virus Covid-19 di kalangan pesantren.
“Kedepannya, RMI PBNU bersama ARSINU berikhtiar untuk mereplikasi program ini di sebanyak mungkin rumah sakit anggota ARSINU. Alat lab ini akan terus relevan karena kemampuannya dalam menguji dan menganalisa berbagai macam specimen virus, tidak terbatas Covid-19,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Gus Rozin dalam proses kerja sama dengan rumah sakit besar dan kredibel seperti National Hospital diharapkan dapat terjadi alih teknologi dari sisi ilmu kedokteran maupun manajemen rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan rumah sakit anggota ARSINU.
“Satkor Covid-19 RMI PBNU memanfaatkan kerjasama ini dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pesantren-pesantren di bawah naungan RMI. Serta sebagai upaya bersama dari elemen masyarakat untuk membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kalangan pesantren,” pungkas Gus Rozin.
Senada, CEO National Hospital Surabaya, Adj. Prof. Hananiel Prakasa Widjaya mengakui kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Hal tersebut tidak terlepas dari kurang meratanya tes per individu bagi masyarakat.
Oleh karenanya, sebagai upaya mendukung pengendalian Covid-19 melalui kampanye 3T (Testing, Tracing dan Treatment), National Hospital Surabaya menyambut baik program RMI PBNU yang menggalang donasi swab test di pesantren.
“Selain mendonasikan perlengkapan RT-PCR dan pelatihan operasional, National Hospital Surabaya juga mendukung upaya persiapan belajar di pesantren,” sebut Hananiel Prakasa.
Dukungan tersebut, lanjut Hananiel Prakasi sebagai upaya pesantren-pesantren menghadapi New Normal. Agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan aman dari Covid-19.
“Sehingga pesantren-pesantren yang dikelola oleh Nahdlatul Ulama siap menerima kembali para santri untuk belajar tatap muka langsung di pesantren mereka,” tutupnya.
Adapun acara Serah Terima UNIT PCR dari National Hospital Surabaya kepada RMI-ARSINU diselenggarakan di Jombang, pada hari Kamis, 20 Agustus 2020.
Hadir secara virtual memberikan arahan sekaligus meresmikan penyerahan adalah Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj.
Sementara hadir di lokasi acara adalah Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghoffar Rozin, perwakilan RS UNIPDU sekaligus Ketua ARSINU KH Dr Zulfikar As’ad Amar, Ditjen P2P Kemenkes dr H. Muhammad Budi Hidayat, M. Kes., Pemerintah Kabupaten Jombang Hj Munjidah Wahab, dan CEO National Hospital Surabaya Adj. Prof. Hananiel Prakasa Widjaya.