Tes SKD Kemenkumham Jatim Pelestarian Budaya Pakai Baju Adat
Gelaran SKD CPNS Kemenkumham Jatim sekaligus jadi ajang pelestarian budaya. Para peserta disuguhi aksi panitia yang mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Pemakaian baju adat tersebut dilakukan pada hari ke-11, pelaksanaan SKD berbasis CAT di UNTAG Surabaya, pada Selasa 19 Oktober 2021. Panitia dari Pimti Pratama hingga staf mengenakan baju adat daerah. Ada adat Betawi, Jawa Timur hingga Sasak.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menyebutkan, pemilihan baju adat ini punya misi tersendiri. Selain untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, pihaknya ingin wuri-wuri budaya (melestarikan budaya). Jajarannya, lanjut Krismono, selama ini konsisten melestarikan budaya.
"Ini sangat penting bagi generasi muda, khususnya calon tunas pengayoman," tuturnya.
Krismono menguraikan bahwa pelestarian budaya ini agar generasi muda tidak lupa akan peninggalan pendahulunya. Padahal, apa yang ditanamkan para sesepuh itu sangat tinggi nilainya.
"Jika kita melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia, saya yakin bisa berkontribusi positif terhadap kinerja saat bertugas nantinya," urai Krismono.
Selain itu, penggunaan pakaian adat ini sekaligus untuk mengenalkan identitas keindonesiaan. Sehingga, para peserta seleksi CPNS memiliki rasa cinta tanah air.
"Pengenaan pakaian adat ini juga untuk memperkenalkan kepada generasi-generasi muda bahwa pakaian adat harus tetap ada dan lestari, karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya," tutup Krismono.
Secara data, jumlah Peserta tes SKD Kemenkumham Jatim sejumlah 26.435 orang. Dengan formasi yang akan diterima sebagai berikut:
Formasi Penjaga Tahanan
Laki: 278, diperlukan untuk SKB: 834
Perempuan: 56, diperlukan untuk SKB: 168
Formasi Pemeriksa Keimigrasian
Laki: 2, diperlukan untuk SKB: 6
Perempuan: 4, diperlukan untuk SKB: 12
Dari 26.435 yang lolos tahap selanjutnya (SKB) hanya 1.020 orang.
Advertisement