Tes PCR Kumur, Akurasi Diklaim 98 Persen
Layanan tes PCR Kumur inovasi terbaru untuk mendiagnosa Covid-19. GSI Lab bekerjasama dengan Bio Farma dan Nusantics Official mengeluarkan layanan terbaru PCR Kumur.
Dikutip dari akun Instagram @gsilab.id, PCR Kumur memberikan rasa nyaman dan pastinya aman tanpa dicolok hidung dan tenggorokan yang terkadang menyisakan rasa sakit. Tes ini bisa dilakukan untuk anak-anak di atas 3 tahun.
Tes PCR Kumur diklaim mempunyai tingkat akurasi sampai 98 persen. "Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium klinik nasional, akurasinya 93-98% ya kak (sama dengan swab/colok naso dan orofaring). Untuk anak-anak diatas 3 tahun juga bisa ya Bund," tulis admin GSI.
PT Bio Farma memastikan PCR Kumur atau Gargle-PCR efektif mendeteksi virus Covid-19. Bahkan, mereka mengaku sudah mengantongi izin edar sejak April.
"Gargle-PCR telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan Nomor AKD 10302120673," dikutip dari keterangan tertulis PT Bio farma.
4 Langkah PCR Kumur
Dalam unggahan Instagram GSI dijelaskan, tata cara tes PCR Kumur melalui empat tahap. Pertama, orang yang akan menjalani tes diminta menarik nafas dan batuk keras. Lalu, orang itu diminta memasukan cairan khusus ke dalam mulut. Cairan itu harus dikumur-kumur sebanyak tiga kali. Setelah itu, ludah yang sudah tercampur cairan dimasukkan ke dalam satu wadah.
Terakhir, cairan di wadah itu akan dipindahkan ke tube lain. Ada dua titik yang menyediakan tes kumur itu yakni di GSI Lab Cilandak yang beralamat di Jl. RA Kartini Nomor 34, Cilandak, Jakarta, serta di GSI Lab Sintesa Kuningan yang beralamat di Jl. Setiabudi Selatan No.17, Lapangan Parkir Menara Duta.
Biaya tes PCR Kumur dihargai Rp 799.000 per orang. Hasil tes keluar di hari yang sama jika tes dilakukan sebelum pukul 12.30 WIB.
Rekomendasi WHO hanya PCR Swab dan Antigen
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sampai saat ini hanya ada dua tes yang terbukti efektif, PCR swab dan antigen yang memenuhi standar dan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Kalau sampai saat ini kita mengikuti rekomendasi WHO ya di mana pemeriksaan PCR swab dan rapid antigen," tegasnya.