Tes Corona karena Ada Gejala, Jurnalis Ini Tak Mendapat Obat
Seorang reporter salah satu televisi swasta, Monica Felicitas Gracia Fiany, mengaku heran dengan tindakan salah satu dokter yang memberikan pelayanan pemeriksaan tes virus corona di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Rabu 18 Maret 2020 lalu.
Pasalnya, dalam pemeriksaan yang berjalan tak sampai setengah jam itu, ia bersama rekannya dengan inisiatif memeriksakan diri tidak mendapat obat. Padahal, ia memiliki gejala yang sama dengan pasien positif corona, yakni demam, batuk dan agak sesak nafas.
“Iya ada gejala, cuma gak dikeki sih,” ungkap Monic kepada Ngopibareng.id, Minggu 22 Maret 2020.
Ia mengaku tak sempat menanyakan kepada dokter mengapa tidak mendapat obat karena ada kondisi lain yang membuatnya lupa.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, wanita berdarah Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengaku mendapat pelayanan yang baik dari dokter. Menurutnya, dokter cukup ramah dan pelayanannya cepat. Ia juga mendapat perlakuan seperti pemeriksaan swab tenggorokan dan swab orofaring, cek darah, hingga foto torax.
“Katanya (dokter) hasilnya sekitar 3-5 hari. Untuk status sih gak dikasih, cuma disuruh pakai masker kalau bepergian kemana-mana,” katanya.
Sadar kondisinya yang sangat rentan, Monic dengan izin kantor dan dukungan rekan-rekannya memilih mengisolasi diri di rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus tersebut pada orang lain.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Corona RSUA, dr Alfian Nur Rosyid mengatakan, tidak mengetahui pasti siapa yang memberi pelayanan terhadap Monic saat itu. Namun, tim dokter akan memberikan obat jika pasien ada keluhan dan meminta obat.
“Minta obat apa gak, ada keluhan apa gak. Kalau misal minta obat ya diresepi,” katanya saat dikonfirmasi.
Perlakuan ini sama ketika ia memeriksa dua orang wartawan perempuan yang keduanya justru tidak memerlukan obat. “Saya tanya perlu obat ndak? Katanya ndak perlu karena masih ada,” aku Alfian.
Ia mengatakan, tidak ada obat khusus yang diberikan tim dokter untuk mengatasi gejala corona. Hanya obat diberikan dengan dosis sesuai keluhannya.
Advertisement