Terusik Kemapanannya, Gus Ipul Ajak kader PKB Berpikir Rasional
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai perubahan jadwal muktamar PKB yang tiba-tiba penuh kejanggalan dan terkesan ada yang ditutupi.
Sebelumnya melalui Rakernas, PKB mengumumkan muktamar digelar akhir tahun 2024. Namun tiba-tiba Muktamar dimajukan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali.
“Saya sulit membayangkan. Tidak habis pikir, ada keputusan yang berubah-ubah oleh segelintir elite PKB. Awalnya memutuskan muktamar akhir tahun. Tiba-tiba diubah 24 Agustus tahun ini,” kata Gus Ipul ketika ditanya soal perubahan jadwal Muktamar PKB.
Gus Ipul yang juga pernah menjabat Sekjen PKB ini mengatakan, perubahan tiba-tiba ini menunjukkan ketidakkonsistenan serta adanya mismanajemen di internal elite PKB. Lebih dalam lagi, ada yang takut terusik kemapanannya, sehingga harus pasang badan meskipun itu menyalahi aturan organisasi.
Kata Gus Ipul, Ini juga bagian dari perencanaan yang tidak baik. Ada sesuatu yang diputuskan secara spontan.
“Untuk itu, saya mengajak teman-teman yang masih mau berpikir rasional dan objektif, dengan melihat masa depan. Khususnya teman-teman di DPW dan DPC PKB. Mari kita koreksi kebiasaan-kebiasaan tidak baik ini,” ujarnya, Rabu 14 Agustus 2024.
Gus Ipul ingin DPW dan DPC PKB bisa mengambil sikap untuk perbaikan PKB ke depan. Kembali ke pangkuan NU seperti semangat awal berdirinya, dari NU untuk bangsa. Itulah PKB.
Dapat Mandat ‘Ndandani’ PKB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, mendapat mandat penuh dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar untuk segera memperbaiki PKB.
Mandat itu diberikan pada Selasa, 13 Agustus 2024 menyusul pertemuan ratusan kiai di Pondok Pesantren Tebuireng. Dalam pertemuan ini disepakati memberikan ‘Mandat Tebuireng’ kepada Rais Aam PBNU untuk “ndandani” PKB.
“Kemarin Kiai berkumpul (di Pesantren Tebuireng). Mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB,” kata Gus Yahya.