Terus Terang, Risma dan Gus Han mengaku Terpaksa Ikut Pilkada
Hari Rabu lusa masyarakat Jawa Timur, bersama masyarakat di 36 provinsi lain memilih gubernur dan wakil gubernurnya. Salah satu pasangan yang berkontestasi di Jatim yaitu Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, pada masa tenang ini merasa lega. Karena pekerjaan berat yang semestinya dilakukan selama dua tahun, harus bisa dituntaskan selama tiga bulan yaitu sejak akhir Agustus lalu.
Kalau Mahkamah Konstitusi tidak mengeluarkan SK nomor 6 tahun 2024 pada tanggal 20 Agustus 2024, mustahil pasangan nomor urut 3 ini bisa ikut Pilkada. Tetapi ‘pertempuran politik’ antar elit yang berlangsung amat cepat dan singkat di Jakarta ketika itu, mengubah segalanya dan menempatkan Risma dan Gus Han ikut bersaing untuk menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Kompetirornya adalah pasangan Luluk Nurhamidah/Lukmanul Khakim dan Khofifah Indar Parawansa/Emil Dardak.
Risma, juga Gus Hans, kalau disuruh memilih lebih senang tidak ikut pilkada. Tapi itu perintah. Tidak bisa dibantah. Keduanya sama-sama punya alasan, pertama waktunya sangat pendek sehingga sama sekali tidak melakukan persiapan. Alasan kedua, tidak punya uang.
“Hari Rabu saya ditelpon Ibu, hari Kamis 29 Agustus sudah harus mendaftar ke KPUD. Kalau waktu itu saya bisa bertemu Ibu, saya pasti akan tolak. Tapi sudah tidak ada lagi kesempatan untuk saya bertemu Ibu. Ya, mohon maaf, terus terang, saya memang menerima ini dengan keadaan terpaksa. Saya akui itu,” kata Risma kepada beberapa wartawan, hari Sabtu lalu.
Lain lagi cerita Gus Hans. “Dua hari sebelum mendaftar, Mbak Luluk yang masih Bu Lik saya menelpon. Dik Hans, saya mau maju Pilgub Jatim. Tolong saya dibantu ya. Insya Allah, jawab saya. Beliau masih terhitung keluarga, ya saya siap saja membantu beliau kalau memang diminta. Ini menunjukkan bahwa dua hari sebelum pendaftaran, saya masih belum ada niat untuk maju. Eh, besoknya petinggi PDI Perjuangan menelpon, saya diminta mendampingi Bu Risma,” ceritanya.
“Saya tidak siap, dan saya tidak punya uang. Tapi saya diyakinkan bahwa saya memang dibutuhkan untuk memberi warna hijau. Untuk warna merah sudah diurus oleh partai, lha tugas saya ini hanya untuk masuk ke tempat-tempat yang berwarna hijau. Dan tugas itu sudah saya jalankan, setiap hari saya mendatangi 9 sampai 11 titik, pulang ke rumah jam 2 atau bahkan waktu Subuh. Memasuki minggu tenang sekarang ini saya bisa sedikit beristirahat,” kata Gus Hans.
“Dengan Mbak Khofifah dan Mas Emil, serta dengan Mbak Luluk dan Mas Lukman, saya bukan orang lain. Pada hari-hari terakhir ini saya minta maaf kepada semua, kalau-kalau ada salah kata. Tapi itulah kami menyampaikan fakta dan realita. Juga kepada masyarakat kami minta maaf kalau-kalau pernah merasa terganggu,” tambah Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.
Setelah dalam waktu tiga bulan melakukan sosialisasi dan bertemu dengan masyarakat, Risma dan Gus Han yakin akan memenangkan Pilkada Jatim. “Banyak indikator yang kami temukan di lapangan bahwa pasangan nomor urut 3 akan menang, Insya Allah,” kata Risma.