Terus Gaungkan Dzikir dan Shalawat, Jaga Keragaman Bangsa
Pimpinan Yayasan Islamic Centre Al-Ghazaly Bogor, KH M. Mustofa Abdulllah bin Nuh, Lc mengingatkan, keragaman bangsa Indonesia sangat indah dan menjadi kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Menjaga kedamaian tanah air dengan mengembangkan sikap toleransi adalah pengamalan nilai agama yang Rahmatan Lil Alamin”, ujar Kiai Toto, panggilan akrab ulama dan tokoh PCNU Kota Bogor, dikutip Jumat 28 Februari 2020.
Yayasan Islamic Centre Al-Ghazaly Bogor Kedatangan Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, di Majlis Kanzus Shalawat Bogor. Dalam rangka Bershalawat untuk menjalin Persatuan di antara umat Islam dan pencinta amalan tarekat, dipimpin Rais Am Jam'iyah Ahlith Thariqah Mu'tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya.
Al-Ghazaly Bogor merupakan yayasan yang didirikan oleh salah seorang ulama besar Indonesia, KH. R. Abdullah Bin Nuh, yang sekarang dipimpin oleh putranya, KH. M. Mustofa ABN, Lc (Ketua MUI Kota Bogor, juga sebagai Ketua PCNU Kota Bogor).
Lembaga dakwah tersebut mengemban misi untuk melaksanakan pendidikan tingkat menengah kejuruan, meningkatkan mutu tamatan pendidikan tingkat menengah kejuruan dan membina Akhlak siswa melalui pendidikan yang bernuansa Islami.
Dalam peresmian yang berlangsung 25 November 2029. Hadir ribuan jamaah shalawat dari berbagai daerah, juga perwakilan dari para pemuka agama lain turut hadir untuk menjalin silaturahim kebangsaan.
Acara digagas Yayasan Al Ghazali Bogor di bawah asuhan KH Toto yang sekaligus sebagai Rais Syuriyah PCNU Kota Bogor yang baru terpilih di Konfercab.
Yayasan Al Ghazali di bangun oleh Mama KH Abdullah bin Nuh seorang ulama besar kota Bogor yang masyhur dan banyak menyumbang karya ilmiah melalui karangan buku2 yang saat ini menjadi referensi banyak para peneliti tentang ke Islaman.
Menurut panitia, acara Kanzus Shalawat ini adalah yang pertama kali dan satu2nya yang resmi dibuka Habib Luthfi bin Yahya. Larena selama ini Majlis Kanzus Shalawat hanya berpusat di Pekalongan.
"Alhamdulillah Al-Ghazali mendapat restu untuk membuka cabang Majlis tersebut, ini adalah sebuah kehormatan besar bagi warga Bogor," tuturnya.
Diingatkan, pendekatan tasawuf merupakan salah satu solusi dalam program pencegahan radikalisasi di Indonesia. Tasawuf akan membentengi umat dari propaganda kaum radikal.
“Salah satu senjata untuk melawan radikalisme bagi masyarakat pemeluk agama Islam adalah dengan menggiatkan kegiatan keagamaan seperti mauludan, tahlilan, shalawatan, manawiban, dan kegiatan lain yang kuat kultur dan agamanya”, tutur Kiai Toto.
Saat ini, nuansa radikalisasi terjadi sangat masive di Indonesia, bahkan sudah terjadi pada orang yang tingkat ekonomi dan pendidikannya tinggi. Radikalisasi dilakukan mulai pendidikan pra-sekolah hingga perguran tinggi dan paling banyak menjadi sasaran adalah generasi muda. Tujuan dari kelompok-kelompok dengan paham radikal tersebut adalah untuk mewujudkan khilafah.
“Sudah banyak bukti bahwa radikalisasi sangat masif di Indonesia, terjadinya dengan sangat cepat karena dipengaruhi oleh kemajuan teknologi internet. Beberapa pelaku teror _lone wolf_ terpapar paham radikal karena membaca konten-konten di internet”, ujar Kiai Toto.
Yang menarik, Ketua Umum Yayasan Ana Muslim Sunni Syafi'i (YAMSYI) Turmudi Hudri menegaskan, peranan Nahdlatul Ulama Kota Bogor sangat penting dalam mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Nahdlatul Ulama Kota Bogor yang mempunyai sikap jelas untuk mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 diharapkan mampu menjadi benteng Kota Bogor dari ancaman kelompok radikal trans-nasional yang ingin mewujudkan ideologi khilafah di Indonesia.
Advertisement