Terus Dihantui Rasa Takut, 136 Anak Tewas Sejak Perang Ukraina
Mereka tertawa riang, bermain di halaman rumah. Terkadang juga main jalanan. Terkadang di antara mereka saling bercengkerama.
Itulah wajah anak-anak di Ukraina, semasa belum terjadi invasi Rusia.
Kini kita tak pernah menyaksikan kebahagiaan anak-anak itu. Mereka pun dinaungi dengan ketakutan akan serangan bom yang meledak tiba-tiba.
Anak-anak, demikian pula perempuan dan kaum ibu, menjadi korban yang sia-siap akibat perang. Ukraina yang mengalami masa peperangan kini, tak lepas dari persoalan itu.
Kantor kejaksaan Ukraina mengatakan perang di Ukraina telah menewaskan 136 anak sejak Rusia menginvasi tetangganya sebulan lalu.
Jumlah korban tewas itu diposting dalam media sosial Telegram dan Facebook.
Kantor itu menyebutkan, 64 anak tewas di wilayah Kyiv, dan 50 lainnya meninggal di wilayah Donetsk di bagian timur negara itu, tambahnya.
Sekitar 200 anak terluka, kata kantor kejaksaan. Namun angka-angka tersebut belum diverifikasi secara independen.
Waspadai Senjata Berat Rusia
Sementara itu, intelijen Inggris mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan terus menggunakan senjata beratnya di daerah perkotaan Ukraina.
Meski pertempuran sudah berlangsung sebulan lebih, namun pasukan Rusia gagal merebut dan mempertahankan kota besar Ukraina, kendati sejumlah pusat utama, termasuk Kharkiv, Chernihiv dan Mariupol telah dikepung.
Laporan intelijen mengatakan pasukan Rusia terutama mengandalkan penggunaan pemboman udara dan artileri tanpa pandang bulu dalam upaya untuk menurunkan moral pasukan pertahanan, daripada operasi infanteri skala besar di dalam kota.
”Strategi ini akan menyebabkan korban sipil lebih lanjut,” tambah laporan itu
Advertisement