Terus Berinovasi, RSMU Hadirkan Aesthetic dan Lasik Center
Mengikuti perkembangan oftalmologi yang berkembang pesat, RS Mata Undaan Surabaya konsisten melakukan inovasi. Berawal dari fenomena lasik yang menjamur di beberapa daerah, RS Mata Undaan pun tak mau kalah. Adalah dengan menyediakan layanan terbaik khusus kelas medium hingga high service.
Dokter Sahata Poltak Hamonangan Napitupulu SpM, Direktur RS Mata Undaan Surabaya menyebut, inovasi dan pengembangan di bidang subspesialis Lasik dan Aesthetic Center dipicu oleh tiga faktor utama. Salah satunya, belum adanya pusat pelayanan Lasik dan Aesthetic Center yang paripurna. Di mana paripurna yang dimaksud adalah tersedianya layanan one stop shopping.
“Ada layanan indikasi dan kontraindikasi, maksudnya mungkin ada beberapa kondisi yang menyebabkan pasien tidak bisa dilasik. Atau ketika pasien memiliki risiko, tidak bisa lasik karena korneanya harus dicangkok. Kita menyiapkan penanganan risikonya, jadi kita bisa melakukannya,” kata dokter Sahata.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu menambahkan, “Intinya one stop service. Untuk aesthetic-nya sendiri, selain untuk kosmetik, fungsional atau medisnya juga. Jadi kalau ada penyakit penyerta butuh penanganan, kami sudah ada pelayanan terpadu”.
Pasien Tak Perlu ke Luar Negeri
Faktor kedua, dokter Sahata menyebut, Lasik dan Aesthetic Center ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasien tanpa harus ke luar negeri.
“Kita ingin memberi pelayanan yang selama ini orang tertentu mendapatkannya dengan cara terpaksa ke luar negeri dulu. Dengan pelayanan ini, mereka nggak perlu jauh-jauh lagi ke sana,” jelasnya.
Terakhir, pelayanan Lasik dan Aesthetic Center ini pun ditujukan mendukung program pemerintah terkait Medical Tourism. Di mana di Indonesia hanya tiga kota besar yang terpilih. Yaitu Surabaya, Jakarta, dan Medan.
“Kita support pemerintah pusat untuk medical tourism. Di Surabaya kami mendukung melalui layanan ini,” katanya.
Lasik dengan Teknologi Terbaru
Dalam pelayanan Lasik dan Asthetic Center, dokter kelahiran 1968 ini mengatakan metode yang dipakai dalam layanan ini menggunakan teknologi generasi terbaru. Di mana alat yang digunakan didatangkan langsung dari luar negeri.
“Alat untuk aesthetic-nya pakai teknologi generasi terbaru ReLEx SMILE tipe VisuMax 800 dari Jerman. Itu kita berebut dengan negara lain. Di Asia yang pesan delapan, ini kami menunggu alatnya datang. Diperkirakan Mei ini,” katanya.
Sementara, dokter Sahata menyebut persiapan launching Lasik dan Aesthetic Center memakan waktu setahun.
“Pembangunan gedungnya sejak April 2021, untuk sarana prasarananya nggak butuh waktu lama. Sumber daya manusianya sudah siap dan lengkap. Ada tiga konsultan untuk bedah refraktif dan dua untuk aesthetic. Kami tinggal uji sterilitas, kelembapan, dan instalasi,” tuturnya.
Layanan Mata Paripurna yang lain
Selain memiliki spesialisasi di pelayanan Lasik dan Aesthetic Center, RS Mata Undaan Surabaya juga menghadirkan pelayanan mata paripurna yang lain. Antara lain Diabetic Center, Dry Eye Center, dan Premium untuk Katarak.
RS Mata Undaan akan progres secara pelan-pelan berkembang menuju ke sana. “Layanannya sudah ada tetapi belum paripurna, ini akan kami bawa ke situ. Jadi kita nantinya menyediakan treatment laser untuk kelenjar air mata. Bagi yang memiliki kelainan sistemik, kita akan mencoba beri pelayanan penyakit dalam,” kata dr Sahata.
Yang menarik, launching Lasik dan Aesthetic Center ini rencananya berlangsung pada 31 Mei 2022. Di mana launching akan diresmikan oleh Walikota Surabaya.
“Dipilih tanggal 31 Mei launching-nya sebagai kado untuk ulang tahun Kota Surabaya. Untuk mendukung Pemkot juga terkait medical tourism,” paparnya.
Cafe dan Kamar VIP untuk Pasien
Hal menarik lainnya dari Lasik dan Aesthetic Center ini adalah hadirnya dua cafe yang menyajikan makanan ringan bagi pasien dan keluarganya. Cafe ini berlokasi di dua tempat, yaitu di lantai satu dan empat.
“Ada dua cafe di lantai satu dan empat, ada makanan ringan di sana. Jadi pasien dan keluarga pasien nggak perlu keluar masuk rumah sakit. Karena biasanya perlu istirahat setelah dilakukan tindakan dan pasca tindakan saat pelayanan,” beber dr Sahata.
Lebih lanjut, dokter Sahata merinci apa saja yang ada di gedung Lasik dan Aesthetic Center berlantai empat itu.
“Lantai dua ada Lasik yang masuk Refractive Surgery dan dua kamar operasi. Lantai tiga ada enam ruang rawat inap tipe VIP dan satu kamar Super VIP. Lantai empat ada Aesthetic, Dry Eyes dan dua kamar operasi. Lantai satu untuk lobby,” paparnya.