Terungkap, Tujuan Warga Nganjuk Ritual Mandi di Laut Jember
18 orang pelaku ritual asal Nganjuk di Pantai Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, ternyata memiliki tujuan khusus. Mereka ingin mendoakan 11 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Jember, yang tewas terseret ombak beberapa waktu lalu.
Kapolsek Ambulu AKP M Ma’ruf mengatakan, menurut sejumlah saksi mata, 18 orang yang diketahui berasal dari Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, tiba di Pantai Watu Ulo, pada Sabtu, 26 Februari 2022 pukul 11.18 WIB.
Mereka berangkat Jumat, 25 Februari 2022 pukul 23.00 WIB dari Nganjuk menggunakan mobil Elf warna putih nopol AG 7566 UV. Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan itu dipimpin oleh Trisunu, warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
Tidak buang-buang waktu, tepat pukul 12.30 WIB, mereka langsung merendam diri di Pantai Watu Ulo. "Pukul 12.30 WIB, mereka langsung melakukan ritual pertama,” kata Ma’ruf, Sabtu, 26 Februari 2022 malam.
Setelah ritual pertama selesai, mereka kembali lagi ke laut hendak melakukan ritual kedua. Pada saat hendak melakukan ritual lanjutan itu, Bhabinkamtibmas bernama Bripka Wira Budi Atmaja beserta Babinsa, perangkat desa dan warga setempat membubarkan mereka. “Mereka diminta naik ke pantai karena saat itu kondisi ombak di Pantai Watu Ulo cukup besar,” tambah Ma’ruf.
Saat diinterogasi, ketua kelompok Trimurti, Trisunu mengatakan, sengaja datang jauh-jauh dari Nganjuk ke Pantai Watu Ulo, dengan maksud tertentu. Mereka ingin mengadakan ritual dan menyampaikan rasa empati demi ketenangan jiwa para korban tenggelam beberapa hari lalu.
“Mereka ternyata memiliki ikatan dengan kelompok Tunggal Jati Nusantara Jember. Mereka menunjukkan rasa empati mereka terhadap korban yang tenggelam,” lanjut Ma’ruf.
Karena kondisi ombak yang cukup besar dan membahayakan keselamatan mereka, akhirnya mereka diminta kembali ke Nganjuk. Pukul 14.30 WIB, mereka akhirnya kembali ke Nganjuk. “Setelah kami imbau, 18 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 5 orang perempuan itu pulang menuju rumah mereka di Nganjuk,” pungkas Ma’ruf.
Advertisement