Terungkap Penyebab Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar
Kementerian Transportasi Jepang merilis transkrip komunikasi antara menara pengontrol lalu lintas udara Bandara Haneda, Tokyo, dengan pesawat Japan Airlines (JAL) dan pesawat Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard) yang terlibat dalam kecelakaan.
Menurut transkrip resmi komunikasi kontrol lalu lintas, dikutip dari pemberitaan NHK, pesawat Penjaga Pantai Jepang itu ternyata belum diizinkan untuk lepas landas di landasan pacu bandara internasional Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa 2 Januari 2024.
Pesawat Penjaga Pantai Jepang hanya diinstruksikan untuk “taxi to holding point” atau berjalan pelan ke jalur tunggu. Di sisi lain, kontrol lalu lintas udara Bandara Haneda telah memberikan izin kepada pesawat penumpang Japan Airlines penerbangan 516 untuk mendarat di landasan pacu 34R pada pukul 17.43.26 waktu setempat.
Sekitar dua menit kemudian, pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai di landasan pacu, menurut catatan waktu pada video pengawasan bandara.
Maskapai Japan Airlines mengumumkan bahwa kru pesawatnya mengatakan telah mengonfirmasi izin pendaratan dari pengawas lalu lintas udara dan mengulangi perintah tersebut sebelum melakukan operasi pendaratan.
Dewan Keselamatan Transportasi Jepang mengirimkan enam personel untuk memulai penyelidikan skala penuh atas tabrakan tersebut.
Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito mengatakan, insiden tersebut masih diselidiki dan langkah selanjutnya adalah mendengarkan rekaman audio percakapan antara pilot penjaga pantai dan menara pengawas penerbangan.
"Faktor lain yang berpotensi diselidiki sebagai bagian dari penyelidikan tabrakan adalah bahwa lampu landasan pacu (stop bar) mungkin tidak berfungsi, menurut catatan yang tersedia untuk umum," jelasnya.