Terungkap, Penyebab Air Sungai Berwarna Merah di Pamekasan
Penyebab air sungai berubah menjadi merah di Sungai DAM Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan akhirnya terungkap. Kasus itu sendiri diadukan seorang berinisial JI pada 10 Juli 2023 silam.
Setelah laporan itu, tim Satreskrim Polres Pamekasan melakukan penyelidikan yang melibatkan beberapa saksi ahli. Kemudian dilakukan gelar perkara dimana warna merah itu disebabkan oleh bubuk pewarna batik seberat 15 kilogram yang dibuang ke aliran sungai.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Satria Permana lmelalui Kasi Humas Iptu Sri Sugiarto, tim Satreskrim Polres Pamekasan telah melakukan langkah penyelidikan.
“Setelah dilakukan Gelar Perkara pada hari Senin, tanggal 2 Oktober 2023 di ruang Gelar Perkara Satreskrim Polres Pamekasan, disimpulkan bahwa Laporan Pengaduan tersebut dapat dihentikan penyelidikannya,” ungkapnya dikutip https://tribratanews.jatim pada Kamis 12 Oktober 2023.
Dikatakan, Sri Sugiarto, hasil gelar perkara laporan pengaduan dihentikan penyelidikannya. Itu karena kurang cukup bukti (prematur) untuk dinaikkan ke penyidikan karena tidak terpenuhi unsur pasal yang disangkakan.
“Sampai dengan dilakukan gelar perkara tidak ditemukan adanya akibat atau dampak kerusakan yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan oleh Sdri Mr,” pungkasnya.
Sebelumnya, diduga limbah batik menjadi penyebab berubahnya warna air di beberapa sungai di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan turun langsung ke lapangan melakukan pengecekan di lokasi sungai yang airnya berubah merah.
Air yang berubah warna menjadi merah, belakangan diketahui membuat geger warga. Salah satunya aliran sungai yang melintas di Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Madura.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Supriyanto, pihaknya langsung turun ke lokasi. Menyusul adanya laporan dari masyarakat tentang fenomena air sungai yang berubah warna merah. Salah satunya aliran air sungai di Kelurahan Jungcangcang.
"Kami melakukan koordinasi dengan Polsek Kota, koramil, dan camat kota, dan kami juga melakukan penelusuran ke hulu sungai yang tercemar itu," ungkapnya dikutip dilaman pamekasankab.go.id, Selasa 11 Juli 2023.
Supriyanto menjelaskan, tim DLH melakukan penelusuran hingga Desa Klampar, Kecamatan Proppo yang merupakan pusat kerajinan batik tulis Pamekasan. fenomana itu diduga lantaran adanya pewarna batik yang sengaja dibungai ke sungai oleh warga.
Advertisement