Terungkap, Identitas Mayat Remaja Terapung di Sungai Mojokerto
Sesosok mayat pria yang ditemukan warga di sungai Avour Dusun Kweden Kulon, Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto diduga jasad Ramadhan Guruh Prajatama 21 tahun. Pria asal Dusun Balongcangkring, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar itu dikabarkan hilang sejak Senin 9 Agustus 2021 sore.
Sepupu korban Andika 28 tahun, menduga jasad pria yang ditemukan warga membusuk itu adalah jasad saudara sepupunya yang hilang sejak lima hari lalu. Dia menyebut dari pakaian dan sandal korban yang ditemukan polisi mirip dengan milik sepupunya sebelum dikabarkan hilang. "Dari sandal dan celana yang dipakai sama, kalau baju tidak sama dengan foto yang terakhir," kata Andika kepada wartawan di lokasi, Sabtu 14 Agustus 2021.
Andika menjelaskan, saat itu Rama (korban) membantu membangun rumah milik kakaknya di Dusun Kweden Kulon, Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar. Rama menghilang setelah istirahat siang sekitar pukul 14.00 WIB.
"Sampai sore tukang selesai mau pulang teringat sama Rama dikira sudah pulang. Sampai dirumah tidak ada, baru kata warga di sini melihat Rama di belakang rumah (tempat korban membantu membangun rumah) melamun sekitar pukul 02.00 WIB," ujarnya.
Saat itu juga Andika bersama keluarga mencari keberadaan Rama. Hingga Selasa 10 Agustus 2021, korban tidak ditemukan. Pihak keluarga pun langsung melaporkan kehilangan Rama ke Polres Mojokerto. Rama juga dikabarkan depresi semenjak ia tidak diterima saat mendaftar jadi Polisi. "Anaknya pendiam, akhir-akhir ini dia sering bingung. Sempat daftar (Polisi) juga," tegas Andika.
Sementara Kapolsek Mojoanyar AKP Anwar Iskandar mengatakan, jasad korban diduga Ramadhan guruh Prajatama, warga Balongcangkring RT 03 RW 03, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto.
Menurut dia, hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban sering kali linglung semenjak berhenti bekerja. "Korban sering mengurung diri di rumah akibat berhenti kerja. Sebelumnya keluarga korban melaporkan orang hilang di Polres Mojokerto pada hari Selasa tanggal 10 Agustus 2021," ungkap Anwar.
Selain pakaian dan sandal korban, keluarga korban mengenali ciri-ciri korban dari tanda bekas operasi di jari manis sebelah kanan korban. "Dari hasil pemeriksaan terdapat tanda lahir di atas telinga sebelah kanan, serta tanda bekas operasi di jari manis sebelah kanan. Keluarga korban menyakini bahwa korban tersebut anak kandungnya," tandasnya.
Sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan warga di sungai Avour Dusun Kweden Kulon, Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Sabtu 14 Agustus 2021. Mayat ditemukan warga saat akan membakar sampah di pinggiran sungai.
Pantauan di lokasi, mayat berada di tengah tumbuhan eceng gondok dalam posisi tengkurap kepala berada di sebelah utara. Kondisi mayat dalam keadaan membusuk, seluruh tubuh membengkak, dan dipenuhi belatung di tubuh korban. Wajah korban juga membengkak tidak bisa dikenali sama sekali.
Fenomena itu membuat warga penasaran dan berkerumun melihat jasad korban yang ada ditengah sungai. Mayat pertama kali ditemukan oleh Basori 50 tahun warga sekitar. Saat itu Basori sedang bersih-bersih sampah dipinggiran sungai belakang rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB.
"Ayah bersih-bersih di sekitar sungai pagi, kemudian ditinggal jalan-jalan," kata Marta 18 tahun, anak Basori penemu mayat pertama kali.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Basori mencium bau busuk di sekitaran sungai dibelakang rumahnya. "Awalnya sudah curiga, kemudian kembali lagi membuka tumpukan eceng gondok dan melihat pantat orang," ujarnya.
Setelah mengetahui sesosok mayat, Basori bergegas memberi tahu anaknya agar memanggil kepala Dusun setempat. "Langsung lapor ke kepala Dusun agar dilaporkan ke pihak kepolisian," jelasnya.