Terungkap! Bocah Bunuh Siswi SMP Mojokerto juga Begal 12 Kali
AA 15 tahun dan Mochammad Adi (MA) 19 tahun, pelaku pembunuhan AE 15 tahun, siswi kelas IX SMPN 1 Kemlagi, asal Dusun Gapuro, Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, ternyata pelaku kriminal. Keduanya pernah 12 kali melakukan aksi kejahatan pembegalan, jambret, dan pencurian motor di wilayah Mojokerto dan Jombang.
Perbuatan kriminal kedua pelaku diungkapkan saat polisi menggelar konferensi pers di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu 14 Juni 2023.
"Cara yang dilakukan oleh pelaku saat mengambil HP adalah mencari sasaran yang HP-nya korban ditaruh di dalam dashboard sepeda atau mencari korban yang saat itu memegang HP pada saat berkendara," tegas Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria, kepada wartawan saat menggelar konferensi pers.
Kedua pelaku ini tergolong cerdik saat melakukan tidak kejahatan. Saat mencuri sepeda motor, mereka menyasar sepeda motor yang kuno, sehingga lebih mudah untuk dicuri.
"Pelaku saat mengambil sepeda motor adalah sepeda motor tipe lama dengan maksud saat menghidupkan hanya memutus dan menyambungkan kabel listrik sepeda motor," terang Wiwit.
AA pelaku anak asal Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto itu juga dikenal temperamental di sekolah. Pelajar kelas 3 SMP 1 Kemlagi Itu terkenal bengal di sekolah.
Namun, di keluarganya, AA disebut rajin membantu orang tuanya. Ia membantu bisnis pembubutan ayam milik ibunya. Sejak SD, AA biasa bangun pukul 02.00 WIB, untuk membantu menyembelih ayam.
“Di sekolah tidak ada yang berani sama AA ini, dia jagoan di sekolah. Dan kebiasaan menyembelih ayam itu juga membuatnya punya daya sehingga sampai hati membunuh korban,” terang Wiwit.
AA yang merupakan teman satu kelas korban itu mengajak Adi alias MA warga Dusun Randurejo, Desa Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi untuk menghabisi AE.
Diketahui AA dan korban adalah teman satu kelas. Keduanya diketahui pernah berpacaran. AA menaruh dendam kepada korban karena diganggu saat tidur di kelas dan ditagih uang iuran kas sebesar Rp 40 ribu.
Rencana menghabisi korban itu pun muncul ketika AA diajak Adi mencari sasaran begal karena butuh uang untuk biaya service HP.
Mengetahui AA dendam dengan korban, Adi menyuruh agar sekalian membunuh korban. Seperti yang diketahui, AA kemudian membuat janji dengan korban untuk bertemu.
Setelah itu pada tanggal 15 Mei 2023 sekira jam 19.00 WIB, AA bertemu dengan AE di persawahan Dusun Kemlagi Kidul Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto dengan modus untuk diajak jalan keluar.
"Tetapi saat tiba di TKP, selanjutnya pelaku (AA) diam-diam jalan kaki menghampiri dari belakang dan mencekik leher korban, sehingga membuat korban terjatuh dan meninggal dunia," tegas Wiwit.
Setelah dibunuh, AA membawa jasad korban ke gudang pemotongan ayam milik orang tuanya yang ada di belakang rumahnya di Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi. AA lantas menghubungi Adi setelah membawa jasad korban.
Adi pun menyetubuhi korban sebanyak dua kali saat ditinggal tersangka AA keluar mencari tali rafia untuk mengikat jasad korban. "MA menyetubuhi tubuh korban yang sudah meninggal, dan setelah disetubuhi kedua pelaku membawa korban untuk dibuang," ungkap Wiwit.
Sebelumnya, dua pelaku pembunuhan siswi yang duduk di bangku kelas IX diamankan pada Senin 12 Juni 2023 kemarin. Satu di antaranya berinisial AA 15 tahun, teman satu kelas korban. Sedangkan satu pelaku lain yakni berinisial MA 19 tahun warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
“Pelaku ada dua yang satu masih anak (AW), kebetulan teman satu kelas korban. Kemudian yang satu lagi teman dari pelaku yang pertama pelaku dewasa (MA),” ujar Wiwit.
Wiwit menegaskan, dari hasil interogasi yang dilakukan penyidik motif dari pembunuhan siswi SMP asal Dusun Gapuro, Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, itu dilatarbelakangi rasa sakit hati.
Pelaku AW yang merupakan teman satu kelas korban itu merasa sakit hati terhadap korban yang menagih uang iuran kas sekolah.
"Kebetulan yang bersangkutan ini (korban) menjadi bendahara kelas. Kemudian ditagih dibangunkan (pelaku AW). Karena merasa tidak terima ketika pada saat dibangunkan di kelas dan ditagih untuk membayar iuran kelas selama kurang lebih 2 bulan tiap Minggu Rp 5 ribu, ini sampai Rp 40 ribu," jelas Wiwit.
AE dinyatakan hilang sejak Senin, 15 Mei 2023 malam. Sebelum hilang anak sulung pasangan Atok Utomo dan Yulia Aura itu berpamitan ke pasar malam sekitar pukul 18.15 WIB. AE keluar rumah menggunakan kendaraan roda dua Honda Beat dengan nomor polisi (nopol) S 2855 TL.
AE mengaku pergi dengan teman prianya berinisial D. Namun, hingga malam AE tak kunjung pulang, bahkan pesan singkat yang dikirim orang tuanya juga tak dibalas.
Hingga akhirnya orang tua korban AE melaporkan ke polisi. Setelah hampir sebulan melakukan penyelidikan, polisi akhirnya bisa mengendus keberadaan barang-barang milik korban. Yakni sebuah ponsel dan sepeda motor milik remaja berparas cantik itu. Polisi kemudian meringkus dua terduga pelaku.
“Handphone dan sepeda motor korban diamankan oleh kedua pelaku ini. Bahkan handphone sempat dijual dan laku satu juta, kemudian hasilnya dibagi berdua oleh pelaku,” ungkap Kapolresta.
Jasad AE dimasukkan karung warna putih kemudian dibuang di parit bawah jembatan rel kereta api Dusun Karangnongko Desa Mojoranu Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Jasad gadis berparas cantik itu ditemukan pada Selasa 13 Juni 2023.
Advertisement