Terungkap, Alasan Pria ODGJ Bunuh Ayah Kandungnya di Sidoarjo
Pembunuhan yang dilakukan seorang pria ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) terhadap ayah kandungnya, kini menemui titik terang. Depresi pelaku sedang kambuh sehingga tak bisa mengontrol emosinya melakukan kekerasan.
Peristiwa sadis itu terjadi pada Senin, 16 Desember 2024, malam di RT 15/RW 04, Dusun Bokongisor, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Saat ini, pelaku sudah dievakuasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang untuk menjalani perawatan.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Fahmi Amarullah menjelaskan, Sholi Chudin,33, tahun, tega menikam ayah kandungnya, Badrun Sholeh,60, tahun, hingga tewas saat sedang berada di dalam rumah. Ternyata pelaku diduga mengalami gangguan jiwa sejak beberapa tahun lalu.
“Awalnya, kakak pelaku, NL, menjenguk korban yang sedang sakit. Kemudian, ia memberikan obat kepada orang tuanya. Ia juga memerintahkan suaminya untuk memberikan obat penenang kepada pelaku,” ujar AKP Fahmi, Rabu 18 Desember 2024.
Fahmi melanjutkan, melihat ayah dan adiknya sudah tidur setelah diberikan obat, NL berpamitan pulang sekitar pukul 22.25 WIB. Kemudian, pada pukul 22.45, NL ditelepon oleh tetangga korban bahwa korban dibunuh oleh pelaku.
"Beberapa barang bukti sudah diamankan begitupun dengan surat bahwa pelaku pernah menjalani rawat jalan di RSJ Malang. Pelaku dibawa ke RSJ Malang untuk dilakukan perawatan," jelasnya.
Surat itu menerangkan bahwa Sholi sempat menjalani rawat jalan terakhir di RSJ pada Maret 2024. Dia mengalami gangguan jiwa selepas ditinggal istrinya sejak lima tahun lalu.
Sebelumnya, pelaku memang mengalami gangguan jiwa depresi akut. Meski pernah berumah tangga, namun pelaku belum dikaruniai seorang anak. Pelaku ditinggal istrinya begitu saja.
"Siang hari sebelum peristiwa terjadi, depresi pelaku sempat kambuh hingga beberapa warga yang lewat depan rumah diteriaki dan diomeli," beber Fahmi.
Hasil otopsi dan visum menerangkan, penyebab kematian korban dikarenakan pendarahan luka bacok pada bagian leher sebelah kanan. "Jadi pelaku menggunakan celurit yang gagangnya sudah copot untuk membunuh ayah kandungnya,” ungkapnya.
Masih dikatakan Fahmi, pelaku membacok korban menggunakan celurit secara membabi buta. Selain itu, pelaku juga memukulkan kursi kayu ke arah kepala belakang korban. Tidak pis disitu, pelaku juga membenturkan korban ke dinding rumah.
Akibatnya, ada 15 luka bacokan yang sporadis di tubuh korban, seperti di leher, dada dan sekitar kepala. Saat ini, jenazah korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga. Untuk itu, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.