Tertinggi, Harga Gabah di Bojonegoro Tembus Rp8.000 per Kg
Harga gabah kering giling (GKG) tingkat petani di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan mencapai Rp7.500 hingga Rp8.000 per kilogramnya. Ini adalah harga tertinggi yang belum pernah dialami petani dalam tiga dasawarsa terakhir ini.
Padahal pada musim panen pertama di Bojonegoro pada bulan Maret-April, harga GKG sekitar Rp4500 hingga Rp5.000 per kilogramnya atau mengalami kenaikan sekitar 35 persen.
Dengan harga GKG ini Rp 7.500 hingga Rp8.000, berbanding lurus dengan harga beras medium di tingkat pasaran di Bojonegoro. Harga di tingkat selep/penggilingan beras mencapai Rp 12.000 per kilogramnya.
Menurut Bekti,31, tahun, warga Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, sawahnya baru saja panen sekitar 1,4 ton gabah. Harga gabah yang dijual ke pedagang antara Rp 7.500 hingga Rp7.600 per kilogramnya. “Ini harga tertinggi selama orang tua tanam padi belasan tahun silam,” ujarnya pada ngopibareng.id Minggu 3 September 2023.
Sementara itu harga GKG di tingkat petani di Desa Kenep, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, naik dari semula Rp 7.600 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kilogramnya. “Harga GKG sudah naik Rp8.000,” ujar Susanto, petani di Desa Kenep, Minggu 3 September 2023.
Bisa saja harga GKG di Kecamatan Balen dan daerah lain di Bojonegoro, meningkat. Pasalnya untuk musim kemarau ini, areal pertanian di kabupaten ini sebagian ditanamai poliwijo. Seperti kacang, kedelai, kacang hijau dan sebagia tembakau. Terutama di daerah yang lokasinya tidak berada di pinggir Sungai Bengawan Solo—di Bojonegoro bagian selatan.
Sedangkan kecamatan yang dilintasi Sungai Bengawan Solo—sebagian masih tanam padi. Di antaranya di Kecamatan Padangan, Kasiman, Kalitidu, Purwosari, Gayam, Kalitidu, Kapas, Kanor, Baureno dan sebagian di Ngraho.
Surplus Beras
Dari beberapa kecamatan itu, terdapat beberapa desa di Kecamatan Kanor yang jadi lumbung padi di Kabupaten Bojonegoro. Di antaranya di Desa Gedongarum, berlokasi di pinggir Sungai Bengawan Solo, yang sawahnya mampu menghasilkan padi sebanyak 7,5 ton hingga 8,5 ton per hektare.
Sementara itu data di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro menyebutkan, produksi gabah di kabupaten ini untuk tahun 2021 mencapai 487.846 ton beras. Sedangkan untuk tahun 2022 sebesar 514.935 ton beras.
Sedangkan kebutuhan pangan untuk masyarakat Bojonegoro tahun 2021 sebesar 111.176 ton pertahun atau mengalami surplus beras sebanyak 376.000 ton.
Advertisement