Pensiun Gubernur, Soekarwo dan Istri Pilih Jadi Dosen
Usai pelantikan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, Jokowi dan para ketua umum partai politik pengusung Khofifah-Emil mengadakan pertemuan di ruang tengah Istana Negara. Ada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Selain itu, ada juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat yang juga gubernur Jawa Timur Soekarwo yang baru mengakhiri jabatannya di periode ke dua.
Tak terdengar apa yang diperbincangkan karena awak media tak bisa mendekat. Namun, tampak perbincangan itu berlangsung cair dan diselingi canda tawa.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy, yang akrab disapa Romy buka-bukaan soal perbincangan di meja makan istana itu.
Menurut Romy, Jokowi dan para ketum parpol, termasuk Soekarwo, membincangkan kontestasi pilpres 2019. Khususnya mengenai peta politik di Jawa Timur.
"Di dalam kami beberapa saat tadi membahas juga perkembangan dukungan elektoral di Jatim. Yang disampaikan Pakde Karwo sekarang ini (elektabilitas Jokowi); sudah di atas 70 persen," kata Romy.
Romy mengatakan, Soekarwo memang pada dasarnya mendukung Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019. Namun, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu enggan terang-terangan menyatakan dukungannya karena menghormati partainya yang mengusung Prabowo-Sandi.
"Pakde Karwo mendukung 01, jadi bisa dikatakan semua partainya Bu Khofifah mendukung lah. Paling tidak Partai Demokrat lokal di sana," kata Romy.
Sementara itu, Soekarwo sempat tertawa saat ditanya perbincangannya dengan Jokowi. Ia lalu bercerita, sempat ditanya oleh Jokowi mengenai kegiatan yang akan dilakukan setelah selesai menjabat sebagai gubernur Jawa Timur.
"Tadi ditanya (presiden) apa yang dilakukan? Saya ngajar Pak. Saya juga dulu dosen, istri saya juga dosen, sama-sama ingin ngajar," kata Soekarwo.
Pakde Karwo bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur atas kerjasamanya yang baik selama ini. Sehingga ia dapat mengawali tugasnya bersama Gus Ipul dengan baik, dan mengakhirinya dengan baik pula.
Saat ditanya tentang sikap politiknya apakah benar mendukung Jokowi dan membelot dari keputusan Partai Demokrat, Soekarwo tak menjawab dengan tegas.
"Masyarakat Jawa Timur sangat tertarik pada program-program beliau. Teman-teman saya dukung beliau," kata dia.
"Kultur di tempat saya simbolik ngomongnya," jawab Soekarwo sambil tertawa.
Tapi waktu akan meninggalkan Istana Negara, Pakde Karwo berbisik kepada ngopibareng.id bahwa elektabilitas Jokowi di Jawa Timur tertinggi dibanding daerah lain. "Jawa Timur mendukung Jokowi dengan senyum dan santun, tidak dengan petita-petiti," kata Pakde sambil melangkah keluar dari Istana Negara diikuti istrinya. (asm)