Tertawakan Diri Sendiri, Begini Posisi Pak Harto di Mata Gus Dur
Menertawakan diri sendiri adalah hal yang kerap yang dilakukan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Dur adalah Presiden ke-4 RI, yang selalu identik dengan humor-humor menyegarkan suasana.
Gus Dur memang beda dengan presiden sebelumnya, seperti Sukarno, Soeharto, BJ Habibie. Kebetulan, pada Selasa 8 Juni 2021, bertepatan 100 tahun lahirnya Presiden kedua RI, Jenderal Besar TNI HM Soeharto, yang diperingati di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Bagaimana sesungguhnya Gus Dur memandang Pak Harto -- panggilan akrab Soeharto pada zamannya -- terkait selera humornya? Ini humor berikut bisa memberi gambaran indah membangkitkan tawa.
Presiden dan Wakil Presiden Ideal
Dalam sebuah pertemuan besar melibatkan para pebisnis intenasional di Bali akhir 1999, di depan ratusan peserta dari berbagai negara, dengan rileks Gus Dur bicara dalam bahasa Inggris yang fasih.
"Presiden dan Wakil Presiden kali Ini adalah tim yang ideal," katanya.
"Presidennya tidak bisa melihat, dan Wakilnya tidak bisa ngomong..."
Ejek Diri Sendiri, Memuliakan Pak Harto
Salah satu humor Gus Dur yang menertawakan diri sendiri seperti pernah diceritakan Gus Dur sendiri berikut ini:
“Pak Harto dulu presiden new order. Pak Habibie, presiden in order, boleh juga out of order," kata Gus Dur.
“Lalu saya sendiri?” “Saya presiden no order,” ucap Gus Dur, seperti terungkap dalam buku “Saya Nggak Mau Jadi Presiden Kok!” (Hamid Basyaib & Fajar W Hemawan, 2014)
Jendral Paling Berbahaya
Pada saat selesai melantik Wakaplori di Istana, Gus Dur mengadakan konferensi pers dengan wartawan.
Pada kesempatan itu, salah satunya diungkapkan tentang permintaan Gus Dur agar Jenderal Surojo Bimantoro - Kapolri- mengundurkan diri.
Ketika konferensi pers itu usai, dan Gus Dur dipapah memasuki mobil, beberapa wartawan mulai tidak mengerubutinya lagi.
Gus Dur berkata :"Hei, saya masih punya satu informasi lagi. Kalian mau tidak ?"
"Apa itu Gus ?" tanya para wartawan serentak.
"Saya mau sebutkan nama seorang jenderal yang paling berbahaya dan berpotensi mematikan siapa saja," ujar Gus Dur.
"Wah, siapa itu Gus ?" keroyok para wartawan yang tadinya sudah mulai menjauh. Mereka berlarian untuk mendapatkan berita eksklusif itu.
"Ok, saya akan katakan," kata Gus Dur meyakinkan." Jenderal itu adalah Jendral..(General) Electric ..."
"Wooo kok itu sih Gus ?" protes para wartawan.
"Lha kalian ini, maunya bikin gosip melulu. Lha saya kan bener kalau General Electric itu paling berbahaya. Coba, mau nggak kamu kesetrum lampunya General Electric ? Berbahaya khan ?!, kamu bisa mati kan kalau kesetrum????"