Tertawa hingga Mengeluarkan Air Mata, Ini Canda Ibnu Sirin
Kalangan pesantren selalu tak kehabisan rasa humor. Pada puncaknya, humor Gus Dur merupakan khazanah yang membuktikan sesuatu yang serius menjadi cair karena humor.
Ternyata, khazanah pesantren memang telah banyak menunjukkan bukti-bukti itu.
Ibnu Sirin (wafat 110 H) seorang ulama dari kalangan Tabi'in, sering kita dengar beliau suka tertawa dan bercanda. Berikut beberapa kutipan dari Syekh Abu Nuaim dalam kitab Hilyatil Auliya':
ﻗَﺎﻝَ ﻳُﻮﺳُﻒُ ﺑْﻦُ ﻋَﻄِﻴَّﺔَ «ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣُﺤَﻤَّﺪَ ﺑْﻦَ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻛَﺜِﻴﺮَ اﻟﻤﺰاﺡ ﻛَﺜِﻴﺮَ اﻟﻀَّﺤِﻚِ»
Yusuf bin Athiyyah berkata: "Saya melihat Muhammad bin Sirin, ia banyak bercanda dan sering tertawa"
ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺒِﻴﺐُ ﺑْﻦُ اﻟﺸَّﻬِﻴﺪِ «ﻛَﺎﻥَ اﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻻَ ﻳَﺌِﻦُّ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻼَءٍ ﻭَﺭُﺑَّﻤَﺎ ﺿَﺤِﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺪْﻣَﻊَ ﻋَﻴْﻨَﺎﻩُ»
Habib bin Syahid berkata: "Ibnu Sirin tidak merintih saat terkena musibah. Terkadang ia tertawa sampai mengeluarkan air mata"
ﻋَﻦِ اﻟﺴَّﺮِﻱِّ ﺑْﻦِ ﻳَﺤْﻴَﻰ، ﻭَاﺑْﻦِ ﺷَﻮْﺫَﺏٍ ﻗَﺎﻻَ: «ﻛَﺎﻥَ اﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﺭُﺑَّﻤَﺎ ﺿَﺤِﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺴْﺘَﻠْﻘِﻲَ ﻭَﻳَﻤُﺪَّ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ»
Sari bin Yahya dan Ibnu Syaudzab berkata: "Ibnu Sirin terkadang tertawa sampai berbaring dan kakinya dibentangkan"
Selain humoris, Ibnu Sirin juga ahli ibadah di malam hari:
ﻗَﺎﻟَﺖْ اﻣْﺮَﺃَﺓُ ﻫِﺸَﺎﻡِ ﺑْﻦِ ﺣَﺴَّﺎﻥَ : «ﻛُﻨَّﺎ ﻧُﺰُﻭﻻً ﻣَﻊَ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﺩَاﺭِﻩِ ﻓَﻜُﻨَّﺎ ﻧَﺴْﻤَﻊُ ﺑُﻜَﺎءَﻩُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺿَﺤِﻜَﻪُ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ»
Istri Hisyam bin Hassan berkata: "Kami mampir di rumah Ibnu Sirin. Kami mendengar tangisnya di malam hari dan tertawanya di siang hari"
Ibnu Sirin juga memiliki akhlak yang agung kepada ibunya:
ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺁﻝِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ «ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣُﺤَﻤَّﺪَ ﺑْﻦَ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻳُﻜَﻠِّﻢُ ﺃُﻣَّﻪُ ﻗَﻂُّ ﺇِﻻَّ ﻭَﻫُﻮَ ﻳَﺘَﻀَﺮَّﻉُ»
Keluarga Ibnu Sirin berkata: "Saya lihat Muhammadiyah bin Sirin bila berbicara dengan ibunya maka penuh dengan kesopanan"
Urusan perut beliau lebih banyak berpuasa. Kalaupun tidak berpuasa konsumsi makanan beliau sangat sedikit:
ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﺷَﻮْﺫَﺏٍ، ﻗَﺎﻝَ: " ﻛَﺎﻥَ اﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻳَﺼُﻮﻡُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻭَﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻳَﻮْﻣًﺎ، ﻭَﻛَﺎﻥَ اﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻓِﻴﻪِ: ﻳَﺘَﻐَﺪَّﻯ ﻓَﻼَ ﻳَﺘَﻌَﺸَّﻰ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺘَﺴَﺤَّﺮُ ﻭَﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ "
Ibnu Syaudzab berkata: "Ibnu Sirin melakukan puasa sehari, tidak puasa sehari (Puasa Dawud). Jika sedang tidak puasa maka pagi makan dan malamnya tidak makan, besoknya sahur kemudian berpuasa (sehari makan 1x)"
Ibnu Sirin juga ahli dzikir:
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ، ﻗَﺎﻝَ: «ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻤُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﺳَﺒْﻌَﺔُ ﺃَﻭْﺭَاﺩٍ ﻳَﻘْﺮَﺅُﻫَﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﺫَا ﻓَﺎﺗَﻪُ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺷَﻲْءٌ ﻗَﺮَﺃَﻩُ ﻣِﻦَ اﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ»
Anas bin Sirin berkata: "Muhammad bin Sirin punya wiridan (dzikir) sebanyak 7 dzikir yang dibaca di malam hari. Jika ada yang tertinggal maka dibaca di siang hari"
Tidak sekedar ilmu, Ibnu Sirin diakui kehebatannya dalam membatasi diri dari hal-hal yang tidak jelas (syubhat) apalagi yang haram:
ﻗَﺎﻝَ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥ ﺑْﻦ ﻋُﻴَﻴْﻨَﺔَ «ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻛُﻮﻓِﻲٌّ ﻭَﻻَ ﺑَﺼْﺮِﻱٌّ ﻭَﺭَﻉَ ﻣِﺜْﻞَ ﻭَﺭَﻉِ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ»
Sufyan bin Uyainah berkata: "Tidak ada orang Kufah dan Basrah (Iraq) yang Wira'i (menjauhi perkara Syubhat) seperti Wira'inya Muhammad bin Sirin"
Demikian catatan Ustadz Ma'ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center Jawa Timur.