Tertarik Pelajari Konsep Islam Berkemajuan, Ini Alasan Pemuda Australia
Rowan Gould, Program Manager Muslim Exchange Program (MEP) dari Australia mengatakan, program pertukaran Muslim Australia-Indonesia telah berjalan selama 15 tahun. Program tersebut berfokus dalam membangun persahabatan dan persaudaraan antara komunitas Muslim yang ada di Australia dan Indonesia.
“Setiap tahunnya, MEP mengirimkan kurang lebih 5 peserta dari Australia dan Indonesia untuk melakukan kujungan kurang lebih selama 2 minggu ke berbagai organisasi keagamaan, universitas, komunitas, LSM, masjid-masjid dan sejumlah alumni MEP yang ada di negara setempat,” jelas Rowan, dalam keterangan diterima ngopibareng.id.
Muslim Exchange Program (MEP) yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Australia dan Australia-Indonesia Connection, mengadakan kunjungan ke Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peserta MEP tersebut disambut Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul Anwar dan sejumlah anggota MTT lainnya di Gedung Pusat Tarjih Muhammadiyah, pada Rabu (7/3/2018).
Kelima peserta MEP ini berasal dari berbagai macam latarbelakang profesi. Di antaranya Saba Awan yang bekerja di Australian Departement of Social Services, Abdul Hameed Kherkhah seorang Atlet Kriket, Anam Javed seorang guru Biologi dari Eltham High School, Siddick Tegally Sekretaris Ballarat Regional Multicultural Council, dan Eiman Al Ubudy peneliti muda.
Australia dan Indonesia adalah negara tetangga. Namun, masih kebanyakan dari penduduk Australia belum saling tahu bagaimana gambaran Islam dan komunitas keagamaan di masing-masing negara.
Sementara itu, Siddick Tegally, salah satu peserta mengaku tertarik dengan konsep Islam Berkemajuan yang diusung oleh Muhammadiyah.
“Muhammadiyah melalui pandangan Islam berkemajuannya telah membawa peradaban yang baru bagi umat Islam di Indonesia, hal itu dapat dilihat dari program-program pendidikan maupun kesehatan yang diusung oleh Muhammadiyah,” terang Siddick.
Siddick menambahkan, banyak hal yang dapat dilakukan antara pemuda muslim Australia dengan Muhammadiyah, salah satunya dalam menebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin.
Dalam dialog tersebut para peserta terlihat tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang Muhammadiyah, khususnya pada kemampuan manajerial yang dimiliki Muhammadiyah. Bagaimana Muhammadiyah dapat mengumpulkan dana untuk pengembangan universitas, bagaimana manajemen zakat yang produktif, termasuk bagaimana Muhammadiyah merumuskan fatwa dan pandangan keagamaan untuk membimbing masyarakat.
Selain itu, peserta juga tertarik dengan cara Muhammadiyah dalam memberikan porsi bagi kader-kader mudanya untuk berdialog dan memberikan pandangan dalam menyikapi perkembangan zaman. (adi)
Advertisement