Tertangkap Saat Tawuran, Pemuda Surabaya Minta Maaf ke Orang Tua
Puluhan remaja yang berusia belasan tahun, terlibat tawuran menggunakan sarung yang ujungnya diberi batu dan gir. Tawuran itu terjadi di Jalan Bogangin, Jumat, 7 April 2022, sekitar pukul 23.00 WIB.
Rizal, salah satu saksi yang saat itu berada di lokasi mengatakan, tawuran tersebut dilakukan oleh puluhan remaja yang membekali diri mereka dengan kayu besi hingga sarung yang ujungnya diberi gir sepeda atau batu.
Rizal juga melihat ada sekitar lima orang remaja yang ditangkap oleh polisi yang tengah patroli. Lima pelaku tersebut terdiri dari warga Jalan Wiyung, Jalan Balas Klumprik dan Jalan Bogangin.
"Ada lima anak yang ditangkap. Infonya, anak Wiyung, Balas Klumprik dan Bogangin" kata Rizal, Sabtu, 9 April 2022.
Sementara itu, Kapolsek Karang Pilang Kompol Eko Sudarmanto membenarkan adanya pembubaran aksi tawuran tersebut. Ia juga tak menyanggah ada lima orang remaja yang diamankan.
Mereka adalah, Eggi Satria Wicaksana, 17 tahun, Afrizal Rizkiansyah, 15 tahun, keduanya warga Jalan Bogangin Gang 2B; Muhammad Irfan Riansyah, 15 tahun, asal Jalan Wiyung Gang 1.
Kemudian, Joko Ardi Riskiandanu, 18 tahun asal Jalan Balas Klumprik; dan Muhammad Rafi Ardiansyah, 14 tahun warga Jalan Jarsongo, Jajartunggal.
Kelima anak tersebut, kata Joko, setelah ditangkap langsung diberi pembinaan oleh petugas. Selain itu, orang tua para pelaku itu pun juga dipanggil untuk menjemput mereka di Mapolsek Karang Pilang.
"Kita lakukan pembinaan, karena adik-adik ini bukan pelaku utama. Dia hanya ikut-ikutan saja. Tadi bersama 3 pilar kami panggil orang tua mereka, dan kami berikan arahan," kata Joko.
Setelah diberi arahan dan pembinaan, para pelaku membuat surat pernyataan dan berjanji tak melakukan kegiatan tersebut. Setelah itu, mereka disuruh bersimpuh meminta maaf kepada orang tuanya.
Eko mengimbau kepada seluruh orang tua, supaya memperhatikan anaknya yang hendak melakukan aktivitas di saat malam hari, hal ini untuk menghindari terlibat tawuran dan menjadi korban aktivitas tersebut.
"Tadi juga saya sampaikan, supaya para orang tua mengawasi kegiatan anak-anaknya. Jangan sampai mereka jadi korban, karena anak adalah aset," tutupnya.