Tersengat Listrik, Warga Tewas Menggelantung Dekat Trafo
Ini pelajaran berharga, warga yang memiliki keahlian elektronika diminta tidak tidak memperbaiki sendiri jaringan listrik yang bukan wewenangnya. Diduga hendak memperbaiki jaringan listrik, Joni Hermanto, warga Kelurahan Jrebeng Kidup, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ditemukan tewas, Kamis siang, 16 April 2020.
Jasad Joni menggantung di atas gardu trafo tiang (GTT) PLN di pinggir Jalan Raya Wonoasih, sekitar 500 meter dari rumahnya. Petugas dari PLN dibantu polisi, Satpol PP, dan warga setempat kemudian menurunkan jasad korban dari ketinggian sekitar 7 meter itu.
Diperoleh informasi dari warga sekitar, Joni saat itu sedang memperbaiki jaringan listrik yang sedang mengalami pemadaman. “Kakak ipar saya, katanya mau memperbaiki jaringan listrik tapi malah mati kesetrum,” kata Rita, adik korban.
Joni yang pensiunan PT Kertas Leces, Kabupaten Probolinggo dikenal masyarakat pintar memperbaiki jaringan listrik. Dan ketika jaringan listrik padam, meski bukan karyawan PLN, ia kemudian naik ke atas GTT untuk memperbaiki jaringan.
Nahas, ia diduga kuat tersengat aliran listrik pada GTT di dekat SD Negeri Jrebeng Kidul itu. Jenazah Joni tidak bisa langsung dievakuasi karena harus menunggu petugas dari PLN Probolinggo dan Polsek Wonoasih.
Bahkan proses evakuasi pun berlangsung relatif lama, sekitar setengah jam, karena posisi jenazah berada di ketinggian. Setelah aliran listrik dipadamkan, sejumlah petugas dan warga menggunakan sejumlah tangga untuk menurunkan jasad korban yang diikat dengan tali.
Kapolsek Wonoasih, Kompol Kuzaini mengatakan, korban dikenal sering dimintai tolong warga untuk memperbaiki listrik jika ada kendala sambungan dari rumah ke kabel jaringan tegangan rendah (JTR) milik PLN.
“Diduga saat listrik padam, korban naik ke trafo untuk memperbaiki kerusakan, tetapi kesetrum,” kata kapolsek.
Kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal yang dialami korban. Pihak keluarga menolak jasad korban diotopsi. Setelah diturunkan dari GTT, korban langsung dibawa ke rumah duka.
Advertisement