Tersangka Perundungan Siswa SMA K Gloria Surabaya Dibekingi Oknum Polisi? Ini Kata Humas Polda
Tersangka kasus perundungan siswa SMA K Gloria 2 Surabaya, IV diduga memiliki hubungan yang dekat serta relasi dengan oknum polisi.
Kabar beredar di media sosial, pelaku IV berfoto dengan oknum polisi Polrestabes Surabaya. Dalam foto itu, pelaku duduk dengan seorang perwira polisi di sebuah ruangan di Mapolrestabes Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat dikonfirmasi tak mau menanggapi. Ia meminta media fokus mengawal kasus perundungan yang dilakukan pelaku terhadap korban berinisial EN.
"Jadi gini mbak ya, mas, media sekalian, kita fokus dalam penanganan kasus ini. Jangan digiring ke mana-mana ya," tegasnya di Mapolrestabes Surabaya, Kamis 14 November 2024.
Ditanya soal foto pelaku dengan oknum pejabat Polrestabes Surabaya, Dirmanto enggan untuk berkomentar banyak. Ia meminta wartawan untuk fokus dan tidak menanyakan hal lain di luar kasus perundungan itu.
"Kita fokus terkait dengan penanganan perkara. Sekali lagi kita fokus terkait penanganan kasus ini. Saya minta tolong rekan-rekan juga fokus ya, jangan lewat sana lewat sini fokus saja ya sama penanganan perkara ini," ucapnya.
Usai ditangkap polisi di Bandar Udara Internasional Juanda sore tadi, saat ini tersangka IV masih menjalani pemeriksaan di Unit Jatanras dan PPA Polrestabes Surabaya.
"Nanti kalau ada perkembangan penyidikan kita akan selalu update. Demikian rekan-rekan, terima kasih, mohon maaf," tutup Dirmanto.
Diberitakan sebelumnya, pada Senin, 21 Oktober 2024 saat jam pulang sekolah datang sekelompok orang tak dikenal di depan SMA Kristen Gloria 2 Pakuwon City Surabaya membuat keributan yang mengganggu ketertiban dan meresahkan banyak murid serta wali murid Sekolah Kristen Gloria.
Keributan itu ditengarai terjadi karena adanya kesalahpahaman antara dua siswa, yakni EN dengan AL. Kesalahpahaman itu bermula saat dua siswa ini mengikuti pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya. Aksi saling ejek itu kemudian berlanjut di media sosial.
Lalu, orang tua AL, yakni tersangka IV tidak terima anaknya diolok-olok. Tersangka mendatangi EN, sembari membawa preman.
Tersangka IV lalu memaki EN dan meminta untuk berlutut dan menggonggong sebagai tanda permintaan maaf atas olokan yang dilontarkan kepada anaknya. Kejadian tersebut menjadi ricuh hingga diketahui siswa, guru, dan wali murid SMA K Gloria 2. Atas aksi tersebut pihak sekolah tidak terima, sehingga melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Advertisement