Tersambung Singapura Perekonomian Belitung Makin Oke
Pariwisata memberi impact positif terhadap Belitung. Perekonomian Belitung melesat usai status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata diberikan. Perekonomian berdenyut kencang.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkoreksi naik. Akses udara wilayah ini juga berkembang pesat. Terlebih Garuda akan membuka direct flight internasional ke Singapura, 29 Oktober 2018, mendatang.
Setelah memiliki KEK, PAD Belitung menunjunkan grafik naik. Pada 2017, PAD Belitung sudah ada di level Rp193,18 Miliar. jumlah tersebut naik signifikan 41,21% atau riilnya Rp56,38 Miliar dari tahun sebelumnya. Pada 2016, PAD-nya berada di angka Rp136,80 Miliar.
“Pertumbuhan pariwisata Belitung dari tahun ke tahun sangat luar biasa. KEK ini memberi pengaruh yang besar. Pembangunan secara umum otomatis mengalami percepatan. Hasilnya semakin terlihat di lima tahun terakhir ini,” ungkap Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata Hiramsyah S Thaib.
PAD sebesar Rp193,18 Miliar di tahun 2017 memang menjadi prestasi besar. Sebab, PAD Belitung masih berada di angka Rp92,97 Miliar pada 2013. Dalam rentang 2013 sampai 2016, rata-rata kenaikan PAD Belitung sebesar Rp14,63 Miliar per tahun.
Hiramsyah menambahkan, perekonomian Belitung semakin membaik. Pariwisata sudah menjadi leading sector perekonomian di Negeri Laskar Pelangi.
“Hasilnya mulai kelihatan. Perekonomian Belitung saat ini sangat bagus. Pariwisata jadi leading sector di sana. Sektor ini semakin gemuk. KEK yang diterapkan pun akan terus berkembang. Artinya, potensi PAD juga akan terus bertambah,” lanjutnya.
Belitung saat ini sudah memiliki 1 KEK, yaitu Tanjung Kelayang. Dan, dalam proses menambah 2 KEK lagi. Tepatnya Tanjung Gunung dengan luas 385 hektare, dan Sungai Liat yang memiliki total luas 273 hektare. Sektor pariwisata pun menjadi harapan baru seiring meredupnya pertambangan.
Mengacu data 2016, sektor transportasi dan akomodasi mampu menjadi penyumbang PAD 6,52%. Pada tahun 2012, posturnya masih dikisaran 5,66%. Beberapa sektor unggulan Belitung justru minor.
Sektor pertambangan turun di porsi 11,89% pada 2016, padahal di tahun 2012 masih ada di kisaran 15,36%. Pun serupa rapor industri pengolahan. Memiliki persentase 24,33% pada 2012, lalu turun 20,05% di 2016.
“Pariwisata kini benar-benar menjalankan perannya secara signifikan. Pengaruhnya sangat positif. Arus investasi juga berkembang pesat. Postur investasi di Belitung diprediksi terus bertambah,” jelasnya.
Pertumbuhan industri pariwisata menjadi magnet penarik investasi yang efektif. Sebagai ilustrasi, arus investasi tahap 1 sebesar Rp1,58 Triliun disuntikan PT Pan Semujur Makmur. Alirannya diberikan pada KEK Tanjung Gunung. Serupa itu, KEK Sungai Liat mampu menarik investasi sebesar Rp5 Tiliun. Nilai investasi besar ini digelontorkan PT Pantai Timur Sungai Liat.
“Semua lini industri pariwisata tumbuh sangat bagus. Sebab, aliran investasinya kencang. Pertumbuhan ini juga ditopang dengan penguatan aksesibilitasnya. Upaya untuk menghubungkan Belitung dengan mancanegara secara langsung terus dilakukan. Beberapa sudah menunjukan progress positif,” ujarnya lagi.
Optimalisasi pertumbuhan KEK Pariwisata Belitung memangterus dilakukan. Pembukaan akses udara dilakukan. Pada Senin (29/10) nanti, Belitung akan terhubung secara langsung dengan Singapura.
Direct flight ini dengan poros Tanjung Pandan-Singapura ini dikembangkan Garuda Indonesia. Menggunakan armada Bombardier CRJ-1000 dengan kapasitas 96 seats, rute ini akan dilayani 4 kali sepekan.
Aktivasi poros Singapura-Tanjung Pandan ini akan dilakukan pada Seni, Rabu, dan Jumat. Flight dari Bandara Changi Singapura dilakukan pukul 17.20 waktu setempat. Khusus hari Minggu, jadwal flight pada pukul 17.30 waktu setempat. Flight dari Tanjung Pandan-Singapura dilakukan pukul 14.50 WIB untuk hari yang sama.
“Direct flight Garuda pada akhir Oktober ini harus diapresiasi. Sebab, kehadiran Garuda akan semakin menaikan jumlah kunjungan wisman. Sebab, Singapura ini daerah transit dari berbagai negara. Arus kunjungan wisatawan Singapura sendiri ke wilayah ini juga tinggi. Pariwisata Belitung akan semakin cerah. Dan, semuanya berawal dari status KEK Pariwisata yang dimiliki,” terang Hiramsyah lagi.
Ia menambahkan, lokasi Bangka Belitung yang hanya 45 menit terbang dari Jakarta maupun Singapura, sangatlah strategis.
“Strategis untuk wisata akhir pekan. Sebab, saat ini rata-rata tingkat hunian hotel di Belitung sudah 70%. serta potensi wisata MICE untuk weekday. MICE akan meningkatkan tingkat hunian saat weekday,” katanya.
Untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan, rencananya akhir tahun 2018 Belitung akan dilengkapi lapangan golf 18 hole. Lapangan ini berkelas internasional. Sehingga akan menambah fasilitas wisata di sana. (*)
Advertisement