Terpental dari Pilkada Jakarta, Anies Didorong Bikin Partai (Baru) Perubahan
Ghirah politik Anies Rasyid Baswedan terus menggelora, usai terpental dari Pilkada DKI Jakarta yang ditutup pada 29 Kamis 2024 kemarin. Atas kegagalan itu, justru para pendukung Anis Baswedan untuk menyokong mendirikan partai. Disebut-sebut namanya Partai Perubahan.
Di media sosial X pemilik nama Sri Kantil dengan akun @Andria75777 menyebutkan, “ANIES AKAN MENDIRIKAN PARTAI PERUBAHAN.
Disebutkan, “Ibarat Sebuah Mobil sedang diproses Pembuatannya Anies yg nyopir Insya Allah Menjadi Partai Gemuk Sebaliknya Partai2 yg sekarang Besar akan menjadi Partai yg kurus langsing sebagian pendukung PKS , PKB, PAN dll nyeberang Ke Anies,” tegasnya pada Jumat 30 Agustus 2024.
Sementara itu pengamat politik Rocky Gerung menyatakan, dengan adanya dugaan penjegalan Anies di Pilpres 2024 malah akan semakin menguntungkan Anies Baswedan.”Sebab masyarakat akan lebih bergairah mendukung dan memilih Anies di Pilpres 2029 mendatang,” paparnya.
Soal keberadaan Anies yang terpental dari Pilkada DKI Jakarta 2024, pemilik akun @mpujayaprema di di medsos X meminta Anies untuk melanjutkan Indonesia Mengajar. “Sugeng Dalu Mas Anies dan Ibundanya terkasih. Mari tidur yg nyenyak dan esok kita lanjutkan "Indonesia Mengajar" yg sempat tertunda. Indonesia nampaknya belum cerdas, perlu keterlibatan kita,” tegasnya.
Sementara itu, soal pembentukan Anies Baswedan usulan dari para pendukungnya. Soal itu dilangsung direspons oleh Anies. “Bila ingin mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari semakan besar,” ujarnya dalam video di Youtube yang dibagikan pada Jumat 30 Agustus 2024.
Dijelaskan Anies Baswedan, bahwa sebenarnya hal itu menjadi kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membuat ormas atau membangun partai baru. “Mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” tandas Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini.
Meski demikian, dirinya masih mempertimbangkan berbagai kemungkinan langkah yang akan diambil ke depan. Misalnya untuk masuk partai pun, kondisi saat ini, menurutnya terlalu berisiko karena tersandera kekuasaan. “Kita lihat, bisa mewujudkan Langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang kian membesar,” tandasnya.
Seperti diketahui Anies Rasyid Baswedan akhirnya tidak bisa mencalonkan di Pilkada DKI Jakarta 2024. Punya kesempatan untuk dicalonkan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilkada Jabar, tetapi dengan berbagai pertimbangkan kesempatan itu tidak digunakan.
Penutupan pendaftaran oleh KPU DKi Jakarta hingga menit-menit terakhir 23.59 WIB, pada 29 Agustus 2024, tak ada pergerakan. Justru yang sudah mendaftar yaitu pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang didukung KIM plus dan pasangan Pramono Anung Wibowo- Rano Karno. Sedangkan nama Anies Baswedan hingga akhir penutupan pendaftaran tidak ada namanya.
Sementara pada jam-jam yang sama, nama Anies Baswedan juga digadang-gadang ikut Pilkada Jawa Barat. Dia diproyeksikan berpasangan dengan Ono Surono yang disokong oleh PDI Perjuangan. Namun, hampir sama, Anies tidak berangkat ke Bandung dan memilih tetap berada di Jakarta.