Terpeleset, ABK Kapal Penangkap Ikan Banyuwangi Tewas Tenggelam
Seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Penangkap ikan, Sp, 28 tahun, ditemukan tidak bernyawa di sekitar dermaga LCM, pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Pria warga Desa Proyonangganuara, Kecamatan/Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini diduga tewas tenggelam saat hendak buang air besar di pantai tersebut.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi, AKP Ali Masduki menyatakan, pihaknya menerima laporan kejadian warga tenggelam pada Selasa, 12 April 2022 pagi. “Kejadiannya sekitar Dermaga LCM,” jelasnya, Rabu, 13 April 2022.
Informasi yang diterimanya, sebelum kejadian, korban bersama tiga orang temannya sempat minum-minuman keras dan makan-makan tak jauh dari lokasi korban tenggelam. Setelah itu korban pamit buang air besar sedangkan temannya yang lain pamit beli makanan. “Setelah itu korban tak kunjung datang-datang. Setelah dilihat korban sudah masuk ke laut,” jelasnya.
Teman-teman korban sempat mencoba menolong korban. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Akhirnya korban meminta pertolongan warga yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk menolong korban. Akhirnya korban berhasil evakuasi. Namun sayang nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan. “Korban kemudian kami bawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan visum,” bebernya.
Dari hasil visum diketahui mengalami luka robek pada bagian mulut, bekas sisa nasi yang keluar dari lubang hidung, mulut mengeluarkan busa dan luka lecet-lecet pada bagian dada. Dari hasil visum dapat disimpulkan pada saat tenggelam, korban masih dalam keadaan hidup. Karena terdapat sisa makanan pada hidung dan mulut, serta mengeluarkan busa pada mulutnya.
Ali menjelaskan, korban diduga terpeleset saat hendak buang air besar. Sehingga dia terjatuh dan membentur bebatuan yang ada di tempat itu. Dugaan ini diperkuat dengan luka yang ada pada bagian wajahnya. “Ada luka di bagian wajahnya, kemungkinan dia terpeleset lalu membentur batu,” ujarnya.
Mengenai kemungkinan korban mabuk, mantan Kapolsek Banyuwangi kota ini mengaku tidak bisa memastikannya. “Kalau dugaan mabuk kami tidak bisa memastikan,” tegasnya.
Setelah dilakukan visum, jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya melalui pihak perusahaan tempatnya bekerja. “Untuk selanjutnya korban dibawa ke Batang guna diserahkan kepada keluarganya di rumah duka,” tegasnya.