Terpapar PMK, 3 Ekor Sapi di Kabupaten Probolinggo Mati
Tiga ekor sapi mati dan 136 ekor sapi kini dalam perawatan akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Probolinggo. Sapi mati dan dalam perawatan total 139 ekor itu, terpapar kasus PMK terhitung dari Januari hingga pertengahan Februari 2023.
“Selama 2023, sebanyak 139 sapi terpapar PMK. Yang terbaru, sebanyak empat sapi di Kecamatan Lumbang juga terjangkit PMK pada 6 Februari lalu,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Pertanian (Disperta) setempat, drh. Nikolas Nuryulianto, Jumat, 17 Februari 2023.
Dari jumlah 139 ekor sapi terpapar PMK, tiga ekor di antaranya dilaporkan mati. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para peternak untuk terus memperhatikan kesehatan ternaknya agar terhindar dari PMK.
Pada 2023 ini, penyebaran PMK terbanyak menyerang Kecamatan Krucil dengan 40 sapi, disusul Krejengan ada 26 sapi, dan Bantaran 18 sapi. Memang ada sejumlah kecamatan yang ternaknya bebas PMK yakni, Besuk, Paiton, Pajarakan, dan Kotaanyar.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, kata Niko, panggilan akrab drh. Nikolas Nuryulianto, juga menyatakan, saat ini gelombang kedua PMK masih mengancam seluruh wilayah di Jawa Timur.
Yang jelas Disperta terus melakukan vaksinasi demi memutus mata rantai penyebaran PMK. Disperta pun menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo untuk menanggulangi PMK.
“Beberapa hari lalu, kami bekerja sama dengan BPBD melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Maron dan Banyuanyar, termasuk di rumah potong hewan di dua kecamatan tersebut,” kata Niko.
Dikatakan penyemprotan disinfektan ini memang penting untuk menekan penyebaran PMK. Sebab pasar hewan dan RPH memang menjadi tempat berkumpulnya hewan ternak.
Sejumlah peternak di Kabupaten Probolinggo berharap PMK segera mereda. “Mudah-mudahan PMK reda sehingga peternak bisa memelihara ternaknya dengan tenang tanpa dihantui ternaknya mati atau harganya jatuh,” ujar Saha, peternak sapi di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolingggo.
Hal senada diungkapkan Rudi, peternak sapi dari Kecamatan Banyunyar. Ia mengaku, sempat kebingungan saat banyak sapi terpapar PMK. “Saya sempat pusing, dipelihara takut sapinya mati, dijual harga jatuh,” katanya.