Terpapar Covid-19, Wawali Probolinggo Meninggal Dunia
Kabar duka menyelimuti Kota Probolinggo, Wawali HM. Soufis Subri meninggal dunia di RS dr Soetomo, Surabaya, Rabu pagi, 9 Desember 2020 sekitar pukul 06.30. Selama ini, pria 47 tahun itu sempat menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo kemudian dirujuk ke RS dr Soetomo karena terpapar Covid-19.
Meninggalnya wawali dibenarkan Kepala Diskominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman kepada wartawan. “Benar, Kota Probolinggo kehilangan salah satu putra terbaiknya. Innalillahi wa innailaihi rojiun,” tulis Aman saat dikonfirmasi hal tersebut, Rabu pagi.
Informasi serupa juga diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kota Probolinggo, dr. Nurul Hasanah Hidayati. "Ya, benar, Pak Wakil (wakil walikota, Red.) meninggal dunia," ujarnya melalui telepon.
Namun dokter Ida, panggilan akrab dr Nurul Hasanah Hidayati tidak menjelaskan penyebab meninggalnya Wawali Subri. “Sebelumnya, beliau dirawat karena Covid-19,” tambahnya.
Dikutip dari portal resmi Pemkot Probolinggo, https://portal.probolinggokota.go.id/, Wawali Subri kali pertama merasakan keluhan demam dan nafsu makan menurun, 11 November lalu sepulang dari perjalanan dinas di Bandung. Kemudian pada 14 November mulai mengalami batuk, dan pada 15 November badannya panas.
Atas inisiatifnya sendiri setelah berkonsultasi dengan Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh (dr Abraar HS. Kuddah SpB), wawali kelahiran 30 April 1973 itu mendatangi RSUD dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Tanggal 18 November hasil thorax clear, normal.
Kemudian pada 20 November, wawali mengeluhkan demam yang tak kunjung turun. Tindakan pemeriksaan pun dilakukan dengan swab antigen yang hasilnya positif Covid-19. Saat foto thorax ulang hasilnya pneumonia bilateral kemudian dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh.
Dua hari kemudian, pada 22 November, Wawali Subri mengeluh sesak napas setelah makan siang. Karena kondisinya, maka wawali dirujuk ke RS dr Soetomo, Surabaya. Saat tiba di sana kondisi tarik napasnya tinggi dengan saturasi oksigen cukup tinggi.
Aman Suryaman mengungkapkan, berdasarkan penjelasan tim medis RS dr Soetomo beberapa waktu lalu, perjalanan infeksi yang dialami Wawali Subri begitu cepat. “Semua terapi sudah diberikan selama menjalani perawatan di sana, pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Hadi Zainal Abidin mengaku, mendengar kabar tersebut dari Plt Direktur RSUD dr Abraar HS Kuddah lalu disampaikan kepada keluarga besar Wawali Subri.
“Jadi, saya dengar tadi pagi (Rabu pagi), Plt Direktur RSUD menginformasikan kalau wawali sudah menghadap Sang Khalik. Rencana pemakaman di Kebonsari Kulon, kami siapkan lokasi pemakamannya berkoordinasi dengan tiga pilar,” ujar Habib Hadi.
“Sekarang kami sedang menunggu proses dari Surabaya. Sesampainya di Kota Probolinggo sekitar pukul 10.30 kami akan memberikan penghormatan terakhir di kantor pemkot untuk dilakukan shalat jenazah dengan menerapkan protokol kesehatan. Pukul 11.00 pemberangkatan ke makam keluarga besar di Kebonsari Kulon,” kata walikota.