Terpapar Covid-19, Ini Kiat Penyelamatan bagi Kaum Santri
Pesantren merupakan entitas khusus di masyarakat Indonesia. Sebagai subkultur, masyarakat pesantren mempunyai tingkat ketaatan kepada ulama dan kiai. Hal itulah yang diimplementasikan di tengah masyarakat.
Dalam kondisi Pandemi Covid-19, memang ada pesantren yang terpapar Covid-19. Sejumlah pesantren di Jawa Timur, dan juga di Jawa Tengah. Kenyataan, segera bisa ditangani.
Apa kuncinya?
Pengasuh Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shokhib, menegaskan pentingnya para santri dalam menaati Protokol Kesehatan. Menjaga jarak, memakai masker dan ketentuan lainnya dalam menyikapi pandemi Covid-19 saat ini.
"Memang, ada di pesantren yang terpapar Covid-19. Tapi, alhamdulillah, di Gontor di Pati, yang dikabarkan terkena Corona, akhirnya bisa diselamatkan," tutur Gus Salam, panggilan akrab Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Menurutnya, pesantren dan kaum santri mempunyai ketaatan yang tinggai terhadap pemerintah yang sah. Di samping ketaatan santri pada kiainya, taat pada ulil amri merupakan kewajiban.
"Sehingga, hal ini bisa diadopsi di tengah-tengah masyarakat agar masyarakat dalam mengantisipasi pandemi Covid-19 dengan menaati aturan. Yakni, melaksanakan Protokol Kesehatan," tutur Gus Salam, dalam perbicangan dengan AMTV, yang melakukan rekaman, Rabu 9 September 2020 lalu.
Kondisi pandemi Covid-19 belum selesai. Di sejumlah daerah di Indonesia menunjukkan status merah. Artinya, semakin meluas persebarannya. Meski begitu, mereka yang secara pelahan sembuh dari indikasi positif Covid-29.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada warga Nahdliyin dan umat Islam secara umum, serta masyarakat luas, agar tetap menaati Protokol Kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak di tempat umum, hingga menghindari kerumunan di tempat-tempat ramai.
Dalam tradisi pesantren, ada ketaatan yang harus dilaksanakan. Yakni, menaati Allah Subhanahu wa ta'ala, Rasulullah Muhammad Saw, dan para pemimpin. Artinya, ketaan kepada para ulama dan para umara' (birokrasi) harus dilakukan.
Dengan melaksanakan Protokol Kesehatan bagi kalangan santri, pesantren dan warga NU, niscaya menjadi keteladanan yang bisa diimplementasikan di tengah masyarakat.
Advertisement