Terpapar Covid-19, Dokter Abdul Cholig Menghadap Sang Khaliq
Dunia kesehatan di Probolinggo berduka, dokter Abdul Cholig, 73 tahun, berpulang menghadap Sang Khaliq, Kamis, 2 Juli 2020. Duka mendalam dirasakan oleh rekan sejawatnya. Para tenaga medis di RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo melepas jenazahnya di depan rumah sakit, pada Kamis 2 Juli 2020.
Jenazah dokter Cholig yang akan disemayamkan di makam keluarga di kawasan Benowo, Surabaya. Beberapa tenaga medis tampak menitikkan air mata saat melepas seniornya.
“Kami sangat kehilangan almarhum, yang selama ini menjadi panutan kami. Semoga almarhum diterima di sisi Allah,” ujar Plt Direktur RSUD dr Mohammad Saleh, dr Abraar HS. Kuddah SpB.
Abraar mengatakan, dokter Cholig dinyatakan positif Covid-19 setelah Immunoglobulin (IGM)-nya diketahui reaktif saat diperiksa di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Dia kemudian menjalani tes usap (swab test) dua kali dan hasilnya positif Covid-19.
Dokter Cholig merupakan dokter umum yang juga Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Cabang Kabupaten Probolinggo. Pria kelahiran Surabaya, pada 1947 silam itu mulai berkiprah sebagai dokter di Probolinggo sejak tahun 1980.
Sang istri, Wahyu menceritakan, awalnya dokter Cholig akan memeriksakan sinusitis yang dideritanya ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Rabu, 1 Juli 2020 lalu. “Rabu pagi masuk rumah sakit, Rabu malam diantar ke RSUD dr Mohamad Saleh,” katanya.
Sebenarnya dokter Cholig akan diopname di RS Lavalette, Malang atau ke RS Soedono, Madiun. Tetapi karena kedua rumah sakit itu penuh, akhirnya dia dirawat di RSUD dr Mohammad Saleh, Probolinggo.
Wahyu menambahkan, suaminya mengalami sesak napas, diare, hingga tidak ada nafsu makan beberapa hari sebelum diopname.
Abraar mengatakan, alharhum memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit bawaan diabetes. “Selama pandemi Covid-19, dokter Cholig sebagai pengampu di BPJS, yang melayani banyak pasien,” katanya.
Selama merawat dokter Cholig, pihak RSUD milik Pemkot Probolinggo itu sudah berusaha semaksimal mungkin. “Namun karena kegagalan multi organ dalam tubuhnya, beliau tidak mampu bertahan hidup dan akhirnya meninggal dunia,” kata Abraar yang juga juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo itu.
“Kami merasa kehilangan Pak Haji Cholig, salah seorang jamaah masjid,” ujar HM Yusuf, Ketua Takmir Masjid Al A’raf, Jalan Serma Abdurrahman, Kota Probolinggo.
Advertisement