Terorisme Jadi Perhatian Utama Kota Malang di Tahun Baru
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata mengungkapkan, tiap memasuki akhir tahun pasti ada ancaman terorisme di tiap daerah, tak terkecuali di Kota Malang.
"Setiap bulan Desember, pasti ada beberapa ancaman terorisme. Oleh karena itu, kami pun akan melakukan antisipasi terkait hal tersebut," tuturnya pada Senin, 28 Desember 2020.
Untuk mengantisipasi ancaman terorisme tersebut, Leo mengatakan, pihaknya akan melakukan pendeteksian agar keamanan di Kota Malang tetap terjaga.
"Kami akan tingkatkan deteksi kami terhadap kelompok radikal atau kelompok teroris. Kami akan persempit (ruang geraknya) dengan lakukan razia senpi, sajam dan bahan peledak serta patroli," katanya.
Selain itu, Leo menerangkan, bahwa pihaknya juga sudah membentuk tiga pos pengamanan (pospam) di Gereja Kayutangan, Idjen dan Santo Albertus. Di pospam tersebut ada satu petugas yang sudah dibekali dengan senjata laras panjang untuk mengantisipasi jika nantinya terjadi terorisme.
"Dalam melakukan pengamanan, jangan sampai petugas tidak dibekali alat pengaman, termasuk senjata laras panjang yang dilengkapi dengan peluru hampa dua butir, peluru karet tiga butir dan peluru tajam 10 butir," ujarnya.
Ditambahkan oleh Walikota Malang, Sutiaji bahwa Forkopimda Kota Malang sudah memetakan titik-titik rawan yang menjadi ancaman terorisme.
"Kami sudah memantau dan memetakan titik-titiknya. Lokasinya rata, ada di lima kecamatan di Kota Malang," tuturnya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk menghindari potensi kerumunan yang umumnya terjadi saat momen pergantian tahun.
"Jangan berkerumun, jika ada kerumunan massa, akan kami bubarkan. Tetap taati protokol kesehatan," tutupnya.