Teroris Masuk Organisasi Islam, Ini Kata Marzuki Mustamar
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang terduga teroris di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 16 November 2021. Dua diantaranya merupakan pengurus organisasi Islam yakni pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Zain An-Najah dan Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia, Ustaz Farid Okbah dan satu terduga teroris lagi yakni Anung Al-Hamat.
Terkait hal itu Tokoh Agama di Jawa Timur, Kiai Marzuki Mustamar mengatakan bahwa tidak ingin membahas terkait latar belakang terduga teroris tersebut. Menurutnya, perilaku berbau terorisme tersebut dapat mengacaukan kehidupan beragama dan bernegara.
"Ini adalah pendapat saya pribadi. Jadi tidak membawa nama PWNU Jatim. Terkait siapa saja ingin membuat kekacauan di negara ini, itu merupakan domain dari aparat hukum," ujarnya pada Kamis 18 November 2021.
Kegiatan terorisme kata Kiyai Marzuki, dapat mengancam stabilitas negara yang nantinya berdampak terhadap jalannya ibadah keagamaan, jalannya pemerintahan hingga perekonomian masyarakat.
"Saya sebagai warga negara sangat berkepentingan agar negara ini tetap aman. Sehingga, orang-orang bisa beribadah, anak-anak bisa mengaji di pondok, rakyat butuh keamanan agar bisa bekerja," katanya.
Bagi mereka yang membawa nama agama dalam melakukan terorisme ujar Kiyai Marzuki, merupakan hal yang tidak bisa dibenarkan. Sebab kata dia, kegiatan terorisme dapat menghalangi jalannya ibadah umat beragama.
"Mereka yang sok jihadis, mereka harus paham bahwa aman dan damai itu juga penting. Tanpa itu ibadah juga macet. Jumatan bisa macet. Yang terpengaruh (terorisme) semoga bisa kembali ke jalur damai," ujarnya.
Hal terpenting saat ini kata Kiyai Marzuki adalah terus melakukan pemahaman kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya menghargai satu sama lain, terutama dalam kehidupan beragama
"Saya selalu melakukan dakwah mulai lewat YouTube dan juga platform lainnya. Baik lewat pengajian, melalui organisasi kepemudaan IPPNU. Diskusi serta seminar di kampus. Dipahamkan terkait nasionalisme. Hubbul Wathon Minal Iman," katanya.
Advertisement