Ternyata Jokowi Menyimpan Kejengkelan pada Trump
Ternyata Presiden Jokowi pernah merasa jengkel terhadap Presiden Amerika Donald Trump. Hal itu bermula saat Gala Dinner dan Pertunjukan Budaya dalam acara APEC di Da Nang, Vietnam, November lalu.
Saat itu Ibu Negara Iriana Jokowi terlihat begitu akrab dengan Presiden Doland Trump saat Gala Dinner dan Pertunjukan Budaya dalam acara APEC di Da Nang, Vietnam, pada Jumat 11 November 2017 malam. Trump duduk di samping kanan Iriana. Sementara Jokowi duduk di samping kiri Ibu Negara.
Iriana lebih sibuk ngobrol dengan Donald Trump ketimbang Jokowi. Sementara Trump sempat mendekatkan diri ke Iriana. Ternyata, Jokowi terus melihat ke arah Donald Trump dan Iriana.
"Saat makan malam kebetulan jejer dengan istri saya di sini terus, Presiden Trump di sini, saya di sini. Ngajak ngomong istri saya terus. Sepanjang makan malam ngajak ngomong Bu Jokowi, saya liatin terus," ucap Jokowi di Istana Bogor Jawa Barat, Jumat 8 Desember 2017.
Mengingat peristiwa itu, Jokowi ternyata jengkel pada Donald Trump. Di mana saat bertemu di ASEAN, Trump tampak mengakrabkan diri.
"Waktu ketemu terakhir kita di ASEAN ngomongnya ya enak banget senyum-senyum," kata Jokowi.
Namun, begitu Trump mengumumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Jokowi mengaku terkejut, jengkel, dan dongkol akan sikap orang nomor satu di Amerika itu.
"Inilah perubahan-perubahan dunia yang kadang menjengkelkan, kadang menyakitkan, tapi itulah fakta yang kita hadapi," kata Jokowi.
Pengumuman Trump sekaligus menandai langkah awal pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Hari ini, akhirnya kita mengakui hal yang jelas: bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Ini tidak lebih dari sekadar pengakuan akan realitas. Ini juga hal yang tepat untuk dilakukan. Ini hal yang harus dilakukan," ujar Trump saat berpidato di Diplomatic Reception Room, Gedung Putih, seperti dikutip dari nytimes.com, Kamis 8 Desember 2017.
"Saya sendiri juga kan hadir di sana untuk meneguhkan kita semuanya Betapa kita, dukungan kita, rakyat kita, kepada Palestina itu tidak berubah," kata Jokowi.
Jokowi mengaku khawatir pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel ini dapat mengguncang stabilitas kemanan dan stabilitas perdamaian di dunia. (frd)