Ternyata Ini Alasan Gus Mus Raih Penghargaan Yap Thiam Hien 2017
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) meraih penghargaan Yap Thiam Hien 2017. Penghargaan ini diberikan karena Gus Mus dinilai konsisten memperjuangkan hak asasi manusia melalui ajaran agamanya.
Ketua Yayasan Yap Thiam Hien, Todung Mulya Lubis dalam siaran pers diterima ngopibareng.id, Jumat (22/12/2017) di Jakarta mengatakan, Gus Mus yang juga Mustasyar PBNU itu memang tidak pernah dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia. Ia lebih dikenal sebagai kiai, pimpinan pondok pesantren, dan budayawan.
"Namun buat saya, Gus Mus dengan semua karyanya, dengan semua sepak terjangnya, keterlibatannya, adalah seorang pejuang hak asasi manusia," kata Todung.
Todung menjelaskan, Gus Mus juga telah berjasa memperkuat hak beribadah dalam keyakinan setiap pribadi masing-masing. Gus Mus adalah Muslim toleran yang menghargai agama minoritas, bahkan aliran kepercayaan yang statusnya tidak diakui pemerintah.
"Dia tidak bersuara lantang seperti Munir, Yap Thiam Hien, ataupun Adnan Buyung. Tapi dalam puisi, dalam ceramahnya, selalu meneguhkan komitmen untuk pluralitas dan kemajemukan," kata Todung.
Todung menambahkan, terpilihnya Gus Mus juga mempertimbangkan konteks politik Indonesia kekinian. Kondisi di mana agama kerap dijadikan alat politik untuk meraih kekuasaan.
"Dia concern dan prihatin melihat agama dipolitisasi, dijadikan alat politik. Dia tidak mengerti kenapa agama masuk dalam politik dengan vulgar," kata Todung.
Ada 5 orang dewan juri Yap Thiam Hien Award pada tahun ini. Mereka adalah Makarim Wibisono (diplomat senior), Siti Musdah Mulia (Ketua Umum ICRP), Yoseph Stanley Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers), Zumrotin K. Susilo (aktivis perempuan dan anak), dan Todung Mulya Lubis (Ketua Yayasan Yap Thiam Hien).
Proses penentuan peraih Yap Thiam Hien Award 2017 diawali dengan mengumpulkan kandidat yang dihimpun dari jaringan/komunitas dan masyarakat luas sejak Mei 2017. Awalnya, ada 34 nama yang muncul kemudian mengerucut menjadi 4 nama.
"Akhirnya, pada sidang dewan juri kedua yang dilaksanakan 11 Desember 2017, kami sepakat memilih KH Ahmad Mustofa Bisri sebagai peraih Yap Thiam Hien Award 2017," kata Todung Mulya Lubis.
Penghargaan Yap Thiam Hien Award 2017 ini rencananya akan diserahkan langsung kepada Gus Mus dalam sebuah acara seremoni yang digelar pada Ahad, 24 Januari 2018.
Di antara dawuh Gus Mus yang berupaya membangun hak-hak kemanusiaan dalam beragama yaitu: “Orang yang selalu mengingat kebesaran Tuhan tidak akan membesarkan dirinya. Karena kerendahanmu tidak akan terangkat dengan merendahkan orang lain”. (adi)