Ternate Rilis Festival Ramadan Ma Parada 2018Â
Nuansa Pesona Ramadan 2018 di Ternate semakin berwarna. Terlebih Kesultanan Ternate telah merilis Festival Ramadan Ma Parada 2018, Minggu (20/5). Festival ini akan menampilkan berbagai lomba seru.
Festival Ramadan Ma Parada 2018 digelar di wilayah Jembatan Dodoku Ali, Wilayah Soa-Sio, Kota Ternate Tengah, Maluku Tengah (Malut). Tema yang dipilih adalah ‘Cahaya Untuk Semua’. Festival Ramadan Ma Parada akan berlangsung hingga menjelang malam Ela-Ela, atau malam Lailatul Qodar.
“Festival ini untuk menyambut Ramadan juga melestarikan kearifan lokal. Dengan penyelenggaraan Festival Ramadan Ma Parada 2018 ini, diharapkan suasana Ramadan semakin meriah di Ternate. Festival ini juga jadi bagian dari wisata religi,” ungkap Ketua Panitia Festival Ramadan Ma Parada 2018 Farida Abbas.
Tujuannya jelasnya muaranya mengarah ke peatarian tradisi Moloku Kie Raha atau negeri 4 gunung saat Ramadan. Sebanyak 210 orang peserta langsung langsung ikutan nimbrung. Dan semuanya turun pada 10 jenis lomba. Sebanyak 54 nama akan mengikuti lomba Hafiz Alquran. Sedangkan lomba Adzan diikuti 36 peserta, lalu 21 orang mengikuti Tilawatil Quran.
Selain itu, festival ini pun menyajikan lomba Busana Muslim dengan 24 peserta. Ada juga Kaligrafi yang diikuti oleh 20 peserta lomba. Menegaskan cita rasa moloku kie raha, Tarian Smrah, Kasidah, hingga Gendang Sahur pun ikut dilombakan. Ada juga lomba fotografi yang diikuti 8 peserta.
Farida menambahkan, nuansa Ramadan benar-benar ditonjolkan dalam festival ini.
“Ada juga lomba Da’i Cilik di sini. Kami ingin member ruang tumbuh bagi talenta anak-anak Ternate yang luar biasa. Khusus lomba Fotografi, peserta harus memotret nuansa Ramadan di Malut. Foto-foto itu harus di posting pada media sosial. Nantinya foto juara dilihat dari respon di media sosial,” ujarnya.
Bukan hanya kompetisi, festival ini juga memiliki sisi sosial. Festival Ramadan Ma Parada 2018 berencana melakukan buka puasa bersama 1.000 anak yatim dan kaum duafa. Pada akhir rangkaian festival, akan diselenggarakan Parade Ela-Ela (Gam Macahaya) dan Takbir Akbar. Rangkaian event digelar secara massal, festival ini melibatkan beragam latar belakang. Ada Bala Kusu Se Kano-Kano hingga akademisi.
“Secara umum, rangkaian agendanya panjang. Berbagai latar belakang dilibatkan. Kalau melihat respons wisatawan, festival ini bisa menjadi agenda tahunan. Kami akan terus dorong ke sana. Tujuannya tentu agar jumlah kunjungn wisatawan ke Ternate terus naik,” kata Farida lagi.
Keseriusan memang diperlihatkan Ternate untuk meningkatkan pariwisatanya. Beberapa waktu lalu, Festival Legu Gam (Pesta Rakyat) digulirkan. Usai Festival Ramadan Ma Parada 2018, Ternate sudah menyiapkan Festival Kemerdekaan yang digelar 18 Agustus.
“Menggelar event-event besar sepanjang tahun menjadi komitmen kami untuk memajukan pariwisata Ternate. Kami juga harus membuka peluang beragam prodak di sini mendapatkan promosi yang cukup. Dengan begitu, ada banyak lini bisnis di Ternate yang bergerak,” katanya lagi.
Digulirkannya beragam event, juga menjadi penegas Ternate sebagai kota budaya dan agamis menurut adat Seatoran.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, Festival Ramadan Ma Parada 2018 akan menjadikan Ternate lebih semarak.
“Festival Ramadan Ma Parada 2018 ini bagus. Dijamin suasana Ternate sepanjang bulan Ramadan akan meriah dan semarak. Bagi Anda yang ingin menikmati nuansa Ramadan dengan beragam seni budaya yang ditampilkan, datang saja ke Ternate. Selain eventnya, aksesibilitas dan amenitasnya pun luar biasa,” pungkas Menpar. (*)
Advertisement