Ternak Sapi Terindikasi PMK di Bondowoso Bertambah
Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang banyak hewan ternak sapi, rupanya mulai menyebar di Bondowoso. Setelah ditemukan sapi milik peternak di Kecamatan Binakal dan Sukosari terindikasi gejala PMK, kini giliran sapi milik peternak di Kecamatan Wringin tepatnya Desa Banyuwuluh.
Bahkan, jumlah sapi terindikasi gejala PMK di Wringin lebih banyak dibandingkan di Binakal dan Sukosari. Jika di Binakal dan Sukosari hanya satu ekor sapi terindikasi gejala PMK sedangkan di Wringin tepatnya mencapai belasan ekor sapi.
"Kemarin, sapi milik warga di Desa Banyuwuluh, Kecamatan Wringin jumlah sekitar sebelas ekor mengalami gejala sama berliur, mulut mengalami luka, dan kakinya terasa panas," kata Selvi, warga Desa Banyuwuluh pemilik enam ekor ternak sapi, Rabu, 1 Juni 2022.
Belasan sapi milik warga Desa Banyuwuluh Kecamatan Wringin yang terindikasi gejala PMK, itu menurut Selvi, sudah mendapat perawatan medis petugas kesehatan hewan (keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso.
"Petugas Keswan didampingi Kapolsek Wringin sudah memeriksa dan menyuntik semua sapi. Sekarang semua sapi diisolasi seperti anjuran petugas Keswan," ujarnya.
Kapolsek Wringin AKP Sapto Wiyono membenarkan, belasan ternak sapi milik warga Desa Banyuwuluh terindikasi gejala PMK. Namun, petugas Keswan Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso sudah turun langsung melakukan penanganan medis.
"Petugas Keswan langsung turun memeriksa semua sapi milik warga Desa Banyuwuluh terindikasi gejala PMK dengan memberikan suntikan. Saya juga memberikan edukasi warga ntuk mengisolasi sapi yang terindikasi gejala PMK," jelasnya.
Advertisement