Termotivasi Ganjar, Tahu Bakso Camilan Oleh-oleh dari Semarang
Tahu Bakso menjadi camilan favorit di Semarang. Rugi kalau pulang dari Semarang tidak membawa oleh oleh makanan yang satu ini.
Mom's Enis merupakan salah satu tahu bakso yang cukup terkenal di Semarang. Sampai sampai Walikota Semarang Neviarita Gunaryanti Rahayu dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut mencicipi.
Pembuatnya, Santi mengakui usahanya ini termotivasi oleh pengarahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ). Waktu itu Gubernur mendorong UMKM supaya bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19. Virus asal China itu telah mengakibatkan beberapa UMKM kolap bahkan ada yang kukut.
Santi waktu itu hadir sebagai peserta, menilai pengarahan Gubernur Jateng itu telah membangkitkan semangatnya untuk berwira usaha.
Pertama, Santi mencoba membuat tahu bakso untuk keluarga sendiri. Anak anaknya bilang enak. Pengakuan serupa juga datang dari suami.
Untuk menguji tahu baksonya itu apa memang enak seperti yang diucapan anak dan suaminya, Santi kemudian membuat lebih banyak untuk dibagikan kepada tetangga terdekat dan teman kuliahnya dulu. "Lho kok malah pada pesan, minta dibuatkan untuk oleh-oleh. katanya gurih dan empuk," cerita Santi
Ia ingin berwirausaha sebagai perajin tahu bakso. Alasannya, hampir semua orang menyukainya dari anak anak sampai orang dewasa. Cara membuatnya pun mudah, tidak ribet. Sehingga tidak mengganggu tugasnya untuk mengantarkan anak anaknya sekolah.
Dari hari ke hari pesanan terus mengalir dan bertambah banyak.u Karena awalnya cuma iseng, Santi belum menghitung soal untung. Yang ia peroleh baru pujian dan saran dari teman temanya supaya tahu baksonya terus dikembangkan menjadi industri rumahan yang dikelola secara profesional. "Saya pikir masuk juga saran temannya itu. Dari sini saya kemudian selalu hadir dalam pembinaan dan pengembangan UMKM di Semarang," kata ibu tiga anak tersebut.
Mengingat tahu baksonya makin dikenal, Santi kemudian memikirkan cara mengemasnya supaya lebih menarik. Kalau dulu dijual glondongan dengan tas kresek, sekarang dalam kemasan yang cantik.
"Sekarang saya menggunakan kemasan baru yang didesain teman teman, supaya menarik. Ben ora ngisin-ngisini Om," ujar juragan tahu bakso yang punya nama lengkap Santi Afiana. Satu pak katanya berisi 10 biji.
Untuk mengembangkan kuliner yang dirintisnya sejak 2019, sarjana psikologi UNIKA Semarang ini menyatakan ingin bergabung dengan Lapak Ganjar, komunitas UMKM binaan Gubernur Jawa Tengah.
Dikunjungi Walikota
Improvisasi untuk memajukan usahanya terus dilakukan melalui berbagai literasi. Waktu mengikuti pameran kuliner, memperoleh respon dari Walikota Semarang Neviarita Gunaryanti Rahayu. "Waktu itu saya ikut pameran kuliner di Kota Lima kota Semsrang Bu Wali mampir ke stan saya. Setelah mencicipi tahu bakso daging ayam, langsung borong beberapa pak, "Selain bilang enak, Bu Wali juga berpesan supaya mutunya dijaga dan segera mengurus sertifikat halal, untuk memberi kepastian kepada konsumen," tutur Santi.
Koordinasi dengan MUI
Atas saran Walikota Semarang itu, Santi langsung berkoordinasi dengan MUI minta petunjuk untuk mendapatkan sertifikat halal. "Insya Allah sebentar lagi kami sudah mengantongi sertifikat halal." ujarnya optimis.
Perlu diketahui tahu bakso merupakan makanan khas Indonesia berasal dari Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari tahu yang tengahnya diberi isi bakso. Makanan ini memiliki ciri khas dihidangkan dengan sambal kecap dengan irisan cabe rawit dan saus bumbu kacang.
Makanan ini bisa jadi pilihan untuk camilan yang praktis, sebab bisa dinikmati tanpa kuah. Bahan-bahannya mudah didapat dan cara membuatnya pun tak sulit. Camilan ini juga bisa disimpan cukup lama di lemari es untuk jadi stok camilan sehari-hari. Juga bisa jadi ide berjualan frozen food karena bisa dibekukan. Dari beberapa marketplace.
Daging berkualitas
Tahu Bakso Mom's Enis berbahan daging sapi dan ayam. Dari dua jenis ini dibedakan oleh warna Kalau sapi warnaya agak coklat atau gelap, sedang ayam warnanya putih, kedua duanya tanpa bahan pengawet dan zat pewarna.
"Bahan baku yang kami gunakan, seperti daging sapi dan ayam kami pulihkan kualitas terbak dan bersertifikat halal. Dari proses penyembelihannya serta cara memasaknya, kami merujuk pada syariat Islam," katanya.
Ditanya soal pusat penjualannya Istri Sriyanto ini malah tertawa ngakak...belum punya toko katanya. Ia menyebut rumahnya di Jl. Taman Kinibalu IV Semarang sekaligus menjadi tempat usahanya.
Soal pemasarannya dilakukan melalui getuk tular dan jaringan teman kuliah di beberapa daerah kalau pulang kampung baliknya bawa tahu bakso sebagai oleh oleh. Ada yang dibawa ke Batam, Aceh, Banjarmasin, Padang, Manado, Palu Jakarta dan Surabaya. Setiap pesanan 10 sampai 25 pak untuk dibagikan pada kerabatnya.
Di luar itu ia melayani pembelian melalui online dan sudah masuk UMKM shopee. Khusus untuk pesanan luar kota menggunakan kemasan facum dalam kondisi beku. Tetapi rasa dan kualita tetap terjaga. "Minggu lalu saya mengurim ke Palu, kondisinya masih beku," ujarnya.
Ditanya soal resep membuat tahu Bakso, Santi cukup terbuka. Katanya, siapkan bahan berikut ini:
10 buah tahu
100 gram
daging sapi, potong-potong
100 gram ayam fillet, potong-potong
1 butir putih telur
1 batang daun bawang, potong-potong
2 siung bawang putih, haluskan
1 sendok makan bawang goreng
50 gram tepung sagu atau tapioka
Garam, gula, dan merica sesuai selera
Cara membuatnya:
1. Goreng tahu sampai berkulit, keruk sedikit isinya, sisihkan.
2. Haluskan daging dan ayam beserta seluruh sisa bahan lainnya hingga benar-benar halus dan tercampur rata.
3. Masukkan adonan daging ke dalam tahu sampai penuh, ratakan.
4. Kukus tahu bakso sampai matang.
5. Tahu bakso bisa disimpan, disajikan langsung, atau digoreng sebentar dengan api sedang.
"Gampang kan, yang sulit itu bagaimana bisa menyuguhkan rasa yang membuat orang lain ketagihan, dan terus mencari," tutur Santi.