Covid-19 Bikin Bungurasih Sepi, Setoran Bus dan Elf Ikut Merosot
Terminal Purabaya, Surabaya, mengalami penurunan penumpang. Hal tersebut dikarenakan, saat ini banyak masyarakat yang takut untuk berpergian jauh, akibat mewabahnya virus corona atau covid-19.
Menurut pantauan Ngopibareng.id, terminal yang populer dengan nama Bungurasih ini terlihat sepi dari penumpang. Selain itu, banyak bis yang tak beroperasi, terparkir di sudut-sudut terminal.
Sopir bus jurusan Jember-Surabaya-Jember, Faiz Isnaini mengatakan, sepinya penumpang sejatinya sudah berlangsung sejak awal Januari. Ditambah penyebaran covid-19, hal tersebut semakin mempengaruhi turunnya penghasilannya.
“Sebelum corona bisa 30 sampai 40 (penumpang), menurun drastis hari ini empat (orang). Itu saja yang memang turun Jember cuman satu,” keluh Faiz, ketika ditemui di Terminal Purabaya, 27 Maret 2020.
Namun, Faiz bersyukur kalau pemilik bus telah mengerti akan keadaannya saat ini. Setorannya pun akhirnya ikut diturunkan, bersamaan dengan sepinya penumpang.
“Setoran juragan biasanya, antara Rp600-1juta tergantung pendapatan. Sekarang setoran ke juragan cuma Rp250-300 ribu. Awal tahun itu sudah sepi, sekarang ketambahan corona malah makin sepi,” katanya.
Hal tersebut dirasakan pula oleh Sukiman, supir elf jurusan Surabaya-Malang. Ditetapkannya Kota Malang sebagai zona merah di peta sebaran pasien covid-19, membuat penghasilannya menurun.
Sukiman mengaku, sebelum covid-19 mewabah, kursi di mobil elfnya bisa dipenuhi oleh penumpang. Namun saat ini, terisi lima orang saja dia sudah bersyukur. Jika pada hari normal penumpang bisa terisi 15 orang dan mencapai tiga kali pulang-pergi Surabaya-Malang, kondisi sekarang jumlahnya jauh berbeda.
“Sekarang lima orang sudah bagus dan dua kali PP. Pengaruh mas, bahkan setoran dari juragan juga diturunin, mulanya Rp150 ribu per hari sekarang jadi Rp80 ribu, kadang yah sedapatnya berapa, saya setor,” jelasnya.
Ketika ditemui di kantornya, Kepala Terminal Purabaya, Surabaya, Imam Hidayat, membenarkan hal tersebut. Ia mengungkapkan, terhitung sejak bulan Maret ini, terdapat penurunan yang signifikan.
“Dari data yang kami kumpulkan, (penumpang) menurun sekali. Sejak tanggal 1 Maret 2020 ini, biasanya 29 ribu orang, sekarang turun sekitar 12 persen,” tutur Imam.