Terminal Bus Probolinggo Sepi Terimbas PSBB Surabaya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya dan sebagian wilayah Sidoarjo dan Gresik juga berimbas ke Probolinggo. Terminal Bayuangga, Kota Probolinggo yang sebelumnya sepi akibat pandemi Covid-19, semakin sepi terimbas PSBB.
“Sekitar 250 armada bus tidak beroperasi seiring dengan menurunnya jumlah penumpang,” kata Koordinator Terminal Tipe A Bayuangga, Budiharjo, Selasa, 28 April 2020.
Bus-bus yang terdampak PSBB, kata Budiharjo adalah bus antar kota antar provinsi (AKAP) dengan keberangkatan dan jurusan akhir Surabaya.
“Kalau pun ada bus yang nekat beroperasi harus menerapkan protokol kesehatan, penumpang bermasker dan ada pembatasan jarak penumpang di dalam bus,” katanya.
Sejak pandemi Covid-19 merebak, jumlah penumpang bus AKP di Terminal Bayuangga menurun drastis. Tidak jarang bus yang hanya dinaiki 3-5 penumpang dengan jurusan Probolinggo-Surabaya atau Probolinggo-Malang mengurungkan diri berangkat. Penumpang kemudian dioper ke bus yang masih nekat berangkat.
Pihak Terminal Bayuangga mencatat, jumlah penumpang yang masuk terminal selama Pebruari 2020 lalu sebanyak 43.200 orang. Jumlah penumpang semakin menurun menjadi 37.820 orang pada Maret 2020.
Memasuki bulan Ramadhan tahun ini, kata Budiharjo, jumlah penumpang semakin sepi. “Apalagi setelah PSBB diberlakukan di Surabaya dan sekitarnya,” katanya.
Meskipun jumlah penumpang menurun siginifikan, pihak Dishub Kota Probolinggo tetap konsisten memberlakukan protokol kesehatan di Terminal Bayuangga. Pemberlakuan protokol kesehatan diberlakukan sejak Maret lalu.
Penumpang yang turun di Terminal Bayuangga langsung diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun. “Jika ada penumpang yang suhunya di atas 37 derajat Celcius diarahkan ke posko untuk diperiksa lebih lanjut dan didata,” katanya.
Bahkan belakangan, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo bertindak lebih tegas. “Semua pendatang dari luar kota langsung kami masukkan tempat karantina di SMK Negeri 2 selama 14 hari,” kata Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin yang juga Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19.
Satgas Covid-19 juga mengawasi arus pendatang melalui sejumlah titik pantau seperti, Terminal Bayuangga, Pelabuhan Probolinggo, Stasiun Kereta Api Probolinggo.
“Kami minta sebaiknya jangan mudik dulu selama pandemi Covid-19. Kalau nekat mudik ke Probolinggo, langsung kami karantina,” ujar Habib Hadi, panggilan akrab walikota.